New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berhasil membukukan keuntungan kecil pada Rabu (Kamis pagi WIB), meskipun saham-saham produsen mobil besar terpukul oleh penjualan mereka yang buruk pada Mei.
Saham General Motors, Ford dan Fiat Chrysler, semua terpukul oleh pelambatan yang lebih buruk dari perkiraan di industri otomotif AS, dengan Fiat Chrysler merupakan satu-satunya dari tiga produsen mobil yang mencetak keuntungan bersih untuk bulan lalu.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir sedikit lebih tinggi, naik 2,47 poin (0,01 persen) menjadi ditutup pada 17.789,67.
Indeks berbasis luas S&P 500 naik 2,37 poin (0,11 persen) menjadi berakhir di 2.099,33, dan indeks komposit Nasdaq bertambah 4,20 poin (0,08 persen) menjadi 4.952,25.
Saham General Motors kehilangan 3,4 persen setelah melaporkan penurunan penjualan 18 persen tahun-ke-tahun bulan lalu; Saham Ford menyerah 2,9 persen karena penurunan penjualan 5,9 persen.
FCA AS, unit AS dari Fiat Chrysler Automobiles Italia, mencapai kenaikan penjualan satu persen, tetapi sahamnya jatuh 1,8 persen.
Saham produsen bir global yang diperdagangkan di AS, AB InBev, menambahkan lonjakan dua minggu dengan kenaikan 2,2 persen, setelah Bloomberg melaporkan bahwa mergernya dengan SABMiller akan segera mendapatkan persetujuan Departemen Kehakiman AS setelah kajian antitrust.
Itu mungkin akan datang dengan komitmen divestasi dan mungkin perlindungan untuk keahlian bir terancam oleh kekuatan pasar yang besar dari AB InBev, Bloomberg melaporkan.
Peritel daring atau online Tiongkok, Alibaba, anjlok 7,0 persen setelah pemegang saham terbesar, SoftBank Jepang, mengumumkan akan menjual saham Alibaba senilai 7,9 miliar dolar AS untuk membayar sebagian dari beban utangnya 106 miliar dolar AS.
Alibaba membeli kembali setidaknya senilai 2,0 miliar dolar AS saham milik Softbank, sedangkan 500 juta dolar AS akan dijual ke sebuah "pengelola dana besar" (SWF) yang tidak disebutkan namanya, kata perusahaan Jepang.
Pengumuman itu membebani saham Yahoo, yang sebagian besar asetnya senilai 31 miliar dolar AS dikuasai Alibaba. Saham Yahoo anjlok 3,4 persen, demikian AFP melaporkan.
(A026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016