Samarinda (ANTARA News) - Kementerian Sosial Republik Indonesia, akan memberikan bantuan Rp5.050.000 kepada setiap mantan pekerja seks komersil atau PSK.
Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansyah, pada penutupan serentak Lokasi dan Lokalisasi Pekerja Seks Komersil (PSK) se-Kaltim, di Kompleks Lokalisasi PSK Bayur Samarinda, Rabu menyatakan, bantuan Rp5.050.000 itu dengan rincian, untuk Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Rp3 juta, jaminan hidup Rp1,8 juta serta Rp250 ribu untuk transpor lokal.
Bantuan tersebut akan diberikan kepada para mantan PSK selama enam bulan.
"Terkait penutupan seluruh lokalisasi di Provinsi Kaltim, kami akan memberikan bantuan kepada para mantan PSK Rp5.050.000," kata Khofifah.
Namun, jika para mantan PSK tersebut akan kembali ke kampung halamannya, maka yang bertanggung jawab pada pemulangan tersebut adalah pemerintah setempat, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Kaltim.
"Kami hanya memberikan uang transpor lokal Rp250 ribu, namun jika mereka (PSK) ingin kembali ke kampung halamannya, maka itu menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi," kata Khofifah.
Selain memberi tunjangan, Kementerian Sosial lanjut Khofifah juga telah menyiapkan pendampingan kepada para mantan PSK.
Selama ini tambahnya, Kementerian Sosial telah menjalin kerja sama dengan NGO atau "Non Government Organization" dalam melakukan pendampingan kepada para PSK yang ingin kembali ke masyarakat.
"Setelah penutupan lokalisasi tersebut, para mantan PSK bisa mengikuti pelatihan. Kami (Kementerian Sosial) memiliki Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) dan kami memiliki advance profesional training di Jakarta dan siap memberi pelatihan kepada mantan PSK," tuturnya.
"Jadi, kami telah bermitra dengan NGO dan merekalah yang menyiapkan profesional training dan melakukan pendampingan. Selama ini yang telah kami lakukan adalah bekerja sama dengan NGO dan butuh enam bulan untuk menyiapkan proses pendampingan dan pelatihan profesional tersebut," ujar Khofifah.
Kementerian Sosial kata Khofifah juga siap melakukan pelatihan profesional kepada para mantan PSK di Kaltim, khususnya PSK dari Kompleks Lokalisasi Bayur Samarinda.
"Jika mereka akan melakukan pelatihan profesional, kami akan mencari mitra supaya kami bisa menyiapkan pendampingan. Kalau mereka mau ke Jakarta, boleh juga," jelasnya.
"Atau misalnya ada titik dimana mereka bisa berkumpul antara 150 sampai 350 bahkan sampai 600 orang, kami bisa mendatangkan pelatih profesional tetapi tentunya itu dilakukan, sesuai dengan kebutuhan lokal atau daerah," kata Khofifah.
Pewarta: Amirullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016