Islamabad (ANTARA News) - Seorang wanita muda Pakistan meninggal pada Rabu (01/06) setelah dianiaya dan dibakar hidup-hidup di wilayah timur laut negara itu karena menolak lamaran dari putra mantan koleganya, kata polisi.
Maria Sadaqat (19) diserang oleh sekelompok orang pada Senin di Desa Upper Dewal di dekat resor musim panas Murree, di luar ibu kota Islamabad.
“Dia disiksa dengan brutal dan kemudian dibakar hidup-hidup. Kami membawa dia ke rumah sakit di Islamabad tapi dia meninggal karena luka-lukanya hari ini,” ujar Abdul Basit, paman korban, kepada AFP di luar pusat luka bakar di Institute of Medical Sciences Pakistan di ibu kota.
Keluarga yang berduka menangis di luar pusat tersebut dan memprotes kematian remaja itu saat polisi membawa jasadnya ke rumah sakit lain untuk diautopsi.
Basit mengatakan keponakannya diserang kepala sekolah tempat Sadaqat pernah bekerja sebagai guru. Korban dikeroyok karena menolak lamaran anak kepala sekolah.
“Si laki-laki sudah bercerai dan lebih tua 19 tahun darinya, jadi dia (Sadaqat) menolak lamaran itu dan memutuskan keluar dari pekerjaannya ketika mereka terus-menerus mengejarnya... akhirnya mereka menyerangnya,” kata Basit.
Polisi mengatakan Sadaqat memberikan sebuah pernyataan sebelum dia mengembuskan napas terakhir, menyebut kepala sekolah dan empat orang lainnya sebagai penyerangnya.
“Kami sudah meringkus sedikitnya satu terdakwa dan masih memburu beberapa pelaku lainnya,” kata Mazhar Iqbal, petugas kepolisian yang memimpin penyelidikan itu,” kepada AFP.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016