Yang 35.000 MW, dengan cara apapun harus dikejar, kalau tidak masih akan ada keluhan `byar pet`,"

Pangkalpinang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa target penyediaan energi listrik hingga 35.000 MW harus direalisasikan untuk mendukung kemajuan ekonomi Indonesia.

"Yang 35.000 MW, dengan cara apapun harus dikejar, kalau tidak masih akan ada keluhan byar pet," kata Presiden Jokowi dalam sambutan peresmian pembangunan pembangkit listrik regional Sumatera di proyek Mobile Power Plant Air Anyir Bangka, Babel, Rabu.

Presiden Jokowi menyebutkan dari laporan sampai akhir 2015, sudah ada proyek pembangkit listrik yang sudah ditandatangani perjanjiannya dan sebagian ada yang dimulai pembangunannya.

"Sudah ada yang ditandatangani PPA-nya, dan ada yang ground breaking. Prosesnya akan saya ikuti terus," kata Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu Presiden mengatakan bahwa tahun 2015 dirinya ke Babel dan bertemu masyarakat yang mengeluhkan listrik yang "byar pet" atau hidup-mati.

"Sehingga saat itu saya perintahkan Menteri BUMN dan PLN agar Babel diberikan prioritas," katanya.

Presiden menyebutkan jika memakai batu bara pembangunan pembangkit listrik bisa 4-5 tahun, tapi kalau pakai MPP atau pakai gas selesai enam bulan.

"Yang di sini atau Bangka Belitung yang sudah selesai 30 MW. Ini sdg diuji coba. Nanti akhir september tambah 25 MW artinya 50-60 MW bisa tambah di sini," katanya.

Sementara yang dalam prsoes 100 MW yang diharapkan tiga tahun dapat diselesaikan. "Sudah ada 50 MW, cukup untuk memenuhi kebutuhan tapi karena ada pertumbuhan sehingga harus diantisipasi. Tidak bisa lagi pontang-panting," katanya.

Sementara itu enam pembangkit listrik lain yang diresmikan adalah MPP Bangka 2x25 MW, MPP Belitung 1x25 MW, MPP Paya Pasir Medan 3x25 MW, MPP Nias 1x25 MW, MPP Aur Duri Riau 3x 25 MW, MPP Tarahan Lampung 4x25 MW.

"Saya ingatkan jangan hanya ramai-ramai ground breaking, saya pastikan agar proses ini selesai, rakyat juga harus mengawasi," kata Presiden Jokowi.

Hadir dalam acara peresmian itu antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki, Dirut PT PLN Sofyan Basir dan Gubernur Babel Rustam Efendi.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016