Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menetapkan dua strategi dalam mendorong peningkatan daya saing industri nasional, yaitu melalui pemanfaatan keunggulan industri nasional yang dimiliki saat ini dan peningkatan produktivitas industri.
"Industri dalam negeri memiliki beberapa keunggulan atau comparative advantage yang harus dimanfaatkan dan dioptimalkan. Keunggulan yang paling menonjol adalah kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin melalui siaran pers di Jakarta, Rabu.
Oleh karena itu, Kemenperin mendorong hilirisasi industri sebagai penggerak utama ekonomi nasional, di mana beberapa rencana pembangunan industri berbasis SDA sudah ditetapkan dan akan diimplementasikan.
Beberapa di antaranya, industri berbasis gas bumi dan batubara, industri berbasis mineral logam, serta industri berbasis agro.
Menurut Saleh, pengembangan industri juga perlu didukung dengan ketersediaan energi yang cukup besar, terlebih Indonesia memiliki pasokan dan cadangan energi yang sangat tinggi dalam mendukung kegiatan industri seperti minyak dan gas.
Selain sebagai sumber energi untuk kegiatan produksi, minyak dan gas dapat didorong untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut sebagai bahan baku industri.
Strategi kedua yakni dalam upaya peningkatan produktivitas industri, diperlukan peningkatan kemampuan SDM industri serta peningkatan dukungan teknologi dan inovasi.
Kemenperin telah menyusun kebijakan dan program operasional meliputi pembangunan SDM industri berbasis kompetensi dan pengembangan infrastruktur ketenagakerjaan berbasis kompetensi.
Implementasi program tersebut melalui berbagai upaya, antara lain pembangunan infrastruktur kompetensi, pembangunan dan pengembangan lembaga pendidikan vokasi dan lembaga diklat berbasis kompetensi.
Selain itu, pembangunan SDM berbasis kompetensi, fasilitasi sertifikasi kompetensi, dan penyusunan kebijakan terkait SDM industri.
Lebih jauh, peluang industri nasional untuk memasarkan hasil produknya di dalam negeri merupakan keunggulan tersendiri lantaran Indonesia memiliki penduduk hingga 255 juta jiwa, meskipun upaya mendorong pemasaran produk ke pasar ekspor juga dipacu.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016