Kabupaten Solok (ANTARA News) - Aktivitas Gunung Talang (2.597 meter di atas permukaan laut/mdpl) di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), mengalami peningkatan yang ditandai terjadinya tiga letusan letupan asap dan 1.757 gempa vulkanik selama Maret 2007. Data dari Kantor Pengamatan Gunung Berapi, Talang di Batu Bajanjang, Kabupaten Solok, Senin, menyebutkan, selama Mei 2007 telah terjadi 1.757 kali gempa vulkanik dan tiga letusan letupan asap akibat aktifitas gunung tersebut yang mengalami peningkatan. Status Gunung Talang mulai Sabtu (17/3) ditingkatkan dari Siaga-I menjadi Siaga-III, namun belum membahayakan masyarakat yang bermukim di wilayah siaga gunung tersebut sehingga tidak dikeluarkan perintah mengungsi. Kepala Kantor Pengamatan Gunung Berapi, Talang, Darlipa Marjusi menjelaskan, letusan letupan asap dari sejumlah lobang di atas gunung itu terjadi pada hari Kamis (15/3), Sabtu (17/3) dan Minggu (18/3). Sedangkan, sebanyak 1.747 kali gempa yang terjadi terdiri dari jenis vulkani atas (706 kali), vulkanik bawah (63), gempa lokal (588), gempa hembusan (35), gempa teremor (174) dan kini terjadi terus menerus, gempa L-Fred (4), gempa jauh (120) dan gempa dirasakan sebanyak 22 kali. Frekwensi getaran gempa vulkanik Gunung Talang paling banyak terjadi pada hari Selasa, (6/3) pasca terjadinya gempa tektonik 5,8 SR yang melanda beberapa daerah di Sumbar. Saat itu tercatat terjadi 273 kali gempa vulkanik atas, vulkanik bawah (37), gempa lokal (190), gempa teremor (5), gempa L-Fred (3), gempa jauh (4) dan gempa dirasakan sebanyak 8 kali. Gunung berapi itu di wilayah tiga kecamatan yakni Lembang Jaya, Gunung Talang dan Danau Kembar, dengan daerah berbahaya pada status siaga dengan radius 4,5 kilometer dari puncak gunung atau dengan luas kawasan 76,1 KM2. Dalam daerah bahaya status siaga Gunung Talang terdapat sebanyak 47.138 jiwa warga yang bermukim, sedangkan daerah berbahaya pada status waspada mencapai radius delapan kilometer dari puncak gunung denbgan luas wilayah 202,7 KM2 dan dihuni sebanyak 166.937 jiwa penduduk. Dalam sejarahnya, Gunung Talang pernah meletus atau mengalami peningkatan vulkanik serta ditetapkan ststus siaga pada tahun 1833, 1843, 1845, 1883, 1926, 1942, 1963, 1967, 1972, 1973, 1979, 1981, 2001, 2003, 2005, April 2006 dan September 2006. Terkait aktifitas Gunung Talang dan status siaganya pada September 2006, Pemkab Solok menetapkan enam lokasi pengungsian bagi 83 ribu warga dari tiga kecamatan di sekeliling gunung yakni, Kecamatan Gunung Talang, Lembah Gumanti dan Danau Kembar. Enam lokasi yang disiapkan saat itu masing-masing, di daerah Nagari Kubangan Dua, Kecamatan Payung Sekaki, Kenagarian Kinari di Kecamatan Bukit Sundi dan Lapangan Kota Baru Kecamatan Kubung. Selanjutnya, lapangan Lubuk Silasih di Kecamatan Gunung Talang, Pasar Simpang Tanjuang Nan Ampek di Kecamatan Danau Kembar dan Convention Hall di Kecamatan Lembah Gumanti. Namun warga saat itu diminta mewaspadai seluruh aliran sungai yang hulunya berada di puncak Gunung Talang. Sungai-sungai tersebut adalah, Batang Ampunan di daerah Batu Bajanjang, Batang Lurah Baronjong di daerah Anau Kadok dan Nagari Talang, Batang Dareh di daerah Kayu Aro dan Batang Air Sirah. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007