Surabaya (ANTARA News) - Keberadaan transportasi trem di Kota Surabaya, Jawa Timur ditarget beroperasi di wilayah tersebut pada tahun 2019, dan pembangunan infrastrukturnya akan dilaksanakan pertengahan tahun 2016.
"Soal anggaran dari pemerintah pusat sudah ada, dan angkanya belum bisa saya sebutkan, namun desain untuk infrastruktur trem Surabaya sudah siap, dan saat ini hanya menunggu persetujuan dari presiden," kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur, Widodo dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.
Ia mengatakan trem akan beroperasi melalui beberapa jalur utama, dan berpusat di Joyoboyo, dengan melintasi kawasan Surabaya Utara dan berakhir kembali di Joyoboyo, sehingga diharapkan bisa mengurai kemacetan di Surabaya.
Widodo mengaku, pembangunan trem sudah siap digenjot, karena proses administrasi di Pemerintah Kota Surabaya untuk pembangunan infrastruktur juga sudah lengkap dan memenuhi kelayakan.
Meski demikian, Widodo mengaku masih ada kendala dari warga Surabaya, karena akan melakukan beberapa penertiban lahan di wilayah Joyoboyo, dan hingga kini masih banyak warga yang menolak penertiban meski lahan tersebut adalah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Lahan yang akan kita tertibkan memiliki luas 5,5 hektare, dan rencananya akan digunakan oleh PT KAI untuk tempat penyimpanan sarana dan prasarana trem, namun warga masih tidak mau ditertibkan," katanya.
Sebelumnya saat kunjungan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ke Surabaya pada Jumat (27/5), Jonan mengaku telah mengajukan surat ke Menteri Sekertaris Negara untuk proses pembangunannya, dan masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres).
"Kami yakin perpres keluar tahun ini juga. Saya tak bisa memberikan kepastian kapan pembangunan akan dimulai. Saat perpres keluar, kami akan langsung gerak cepat," katanya.
Pewarta: Abdul Malik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016