"Akses jalur lalu lintas menuju Kota Sampang malam ini ditutup, karena ketinggian genangan air mencapai 1 meter," kata warga Kota Sampang, Sally Nawali.
Para pengendara kendaraan bermotor dari arah Surabaya yang hendak menuju Pamekasan dan demikian juga sebaliknya diarahkan menuju jalur alternatif, yakni melalui Kelurahan Polagan.
Menurut Sally, banjir yang terjadi di Kota Sampang itu, sejak pagi, namun saat itu, ketinggian air hanya antara 20 hingga 30 cm.
"Kalau pagi hingga siang tadi, akses jalur lalu lintas masih bisa dilalui kendaraan. Sekarang sudah tidak bisa lagi," katanya.
Banjir akibat luapan sungai Kalikemuning ini mulai meluas, sejak sore. Sekitar pukul 18.30 WIB, arus banjir semakin kencang dan genangan air di sejumlah titik di dalam kota semakin tinggi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Wisno Hartono mengimbau, agar warga terdampak banjir hendaknya lebih waspada, karena diperkirakan arus banjir akan semakin deras, karena di wilayah hulu sungai, masih terjadi hujan.
Menurutnya, banjir kiriman dari luapan Sungai Kalukemuning itu akibat hujan deras yang terjadi dalam dua hari terakhir ini.
"Warga terdampak banjir, seperti warga di Kelurahan Dalpenang, Rongtengah, Desa Tanggumung, dan Pasean, kami minta warga malam ini juga," katanya, menjelaskan.
Sementara, hingga pukul 19.30 WIB, Selasa malam, ketinggian air di sejumlah titik di dalam Kota Sampang, seperti di Jalan Imam Bonjol, Desa Gunung Maddah mencapai 1 meter, bahkan di sekitar lokasi sungai, mencapai 1 meter lebih.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016