Tokyo (ANTARA News) - Virus flu burung H5N1 menewaskan spesies elang langka, yang tertangkap dalam radius 75 km dari lokasi tiga wabah virus itu di peternakan Jepang, demikian laporan kementerian lingkungan hidup setempat, Senin. Tes lebih jauh masih berjalan untuk mengetahui apakah virus itu turunan yang sangat menular dari virus H5N1 dan tes genetika untuk menentukan akarnya, namun penemuan itu telah meningkatkan peluang bahwa virus itu telah dibawa ke Jepang oleh hewan liar. Spizaetus nipalensis orientalis, sering disebut elang Hodgson, merupakan species langka di Jepang. Ia tidak bermigrasi, dan memakan burung dan binatang kecil. Kementerian itu mengatakan, burung betina dewasa tersebut ditemukan sakit, namun tak terluka pada 4 Januari 2007 di desa Sagara, Provinsi Kumamoto, di pulau utama paling selatan Jepang Kyusu. Jepang kemudian dalam bulan itu memastikan wabah virus H5N1 pertama kalinya sejak 2004 di Miyazaki prefecture yang bertetanggaan, wilayah penghasil ternak unggas terbesar negara itu. Dua wabah lain sejak itu telah menghantam Miyazaki dan yang lainnya terjadi di prefecture bagian barat Okayama. Sementara pengujian mengenai apakah elang itu terkena keracunan timbal terbukti negatif, sebuah tes untuk mengetahui flu burung menunjukkan hasil positif diikuti dengan tes berikutnya dalam mana virus H5N1 diisolasi, kementerian itu mengatakan. Kementerian itu mengatakan pihaknya merencanakan untuk melanjutkan pengawasan burung liar di sekitar lokasi dimana burung itu ditangkap. Hasil dari tes sebelumnya untuk mengetahui flu burung pada sampel bebek dan burung liar lain yang dilakukan segera di sekitar keempat lokasi wabah itu semuanya negatif, demikian kutipan dari Reuters. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007