Beirut (ANTARA News) - Serangan mendadak kelompok ISIS menyebabkan puluhan ribu warga yang ketakutan terjebak di perbatasan Suriah dengan Turki menurut lembaga amal Doctors Without Borders (MSF), Senin (30/5).
Manajer Regional MSF Pablo Marco mengungkapkan situasinya kian mengkhawatirkan bagi ribuan penduduk sipil yang berada kurang dari lima kilometer dari posisi ISIS.
"Kita berbicara tentang 100 ribu orang yang terjebak hanya beberapa kilometer dari posisi ISIS. Mereka ketakutan, tidak bisa pergi kemana-mana," kata Marco dalam wawancara melalui telepon dengan kantor berita AFP.
ISIS bergerak menuju benteng pertahanan terakhir pemberontak di Marea dan Azaz di Provinsi Aleppo pada Jumat, memaksa ribuan warga melarikan diri ke perbatasan di wilayah utara negara tersebut.
Namun Turki masih menutup perbatasannya, sehingga warga Suriah terjebak di antara wilayah ISIS di sisi timur, perbatasan yang tertutup di sisi utara dan wilayah otonomi Kurdi Afrin di sisi barat.
"Orang-orang ini sekarang berada di area sangat kecil seluas empat kali tujuh kilometer," kata Marco.
"Situasinya benar-benar tidak bisa terjaga dan tidak bisa diterima bagi populasi ini."
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan pertempuran itu menyebabkan sekitar 165 ribu warga sipil terjebak di kawasan antara Azaz dan perbatasan dengan Turki yang masih ditutup.
Marco mengatakan banyak dari mereka yang berusaha menyelamatkan diri dari ISIS yang sudah dua atau tiga kali mengungsi dari berbagai wilayah di Aleppo.
"Kau bisa membayangkan betapa sulit situasi yang mereka hadapi," katanya.
Lebih dari separuh penduduk Suriah meninggalkan rumah mereka sejak konflik meletus tahun 2011, hampir lima juta di antaranya lari ke negara-negara tetangga.
Sekitar 6.000 orang melarikan diri dari pertempuran Marea menuju perbatasan atau ke kawasan Afrin yang dikuasai Kurdi di barat.
Tapi karena keterbatasan sumber daya, Marco mengatakan, otoritas Kurdi tidak akan bisa menampung gelombang orang-orang yang melarikan diri.
Saat situasi terus memburuk, Marco menghubungi otoritas Turki agar mengizinkan mereka yang hendak berlindung dari ISIS masuk terlebih dahulu.
"Kami tahu otoritas Turki sangat prihatin dengan situasi ini. Mereka sudah berusaha keras, tapi situasi yang sangat buruk membenarkannya (membuka perbatasan)."
Dia juga menghubungi Uni Eropa "untuk melakukan bagian dari tugas mereka" dalam mendukung Turki dan menampung lebih banyak pengungsi Suriah yang melarikan diri dari kekerasan di dalam negeri mereka.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016