Beijing (ANTARA News) - China berharap untuk memulihkan hubungan dengan Filipina, kata Presiden China, Xi Jinping, kepada Presiden Filipina yang baru, Rodrigo Duterte, setelah hubungan kedua negara terpengaruh oleh perselisihan pahit atas klaim teritorial di Laut China Selatan.
Xi mengirimkan pesan kepada Duterte, Senin malam, untuk memberikan ucapan selamat atas kemenangan resminya dalam pemilihan umum, dan mengatakan, kedua negara memiliki sejarah panjang akan hubungan yang bersahabat dan tradisional yang dalam, kata Kementerian Luar Negeri China.
"Perkembangan hubungan Sino-Filipina yang bersahabat, stabil dan sehat sejalan dengan sejumlah kepentingan dasar dari kedua negara beserta para warga negaranya," Xi dikutip saat memberikan komentar dalam pernyataan kementerian itu.
Kedua negara memiliki tanggung jawab untuk mempererat kerja sama, kata dia.
"(Saya) berharap kedua negara dapat bekerja keras untuk mendorong hubungan Sino-Filipina kembali ke jalan pengembangan yang sehat," kata Xi.
China dan Filipina terjebak dalam perselisihan teritorial di Laut China Selatan, suatu jalur perairan strategis yang dilewati kapal-kapal perdagangan senilai lima triliun dolar tiap tahunnya. Wilayah itu juga diperebutkan Brunei Darussalam, Malaysia, Taiwan, dan Vietnam.
Ketegangan antara Filipina dan China meningkat saat sebuah pengadilan internasional di Den Haag bersiap untuk mengeluarkan putusannya dalam beberapa bulan ke depan terkait sebuah kasus yang diajukan oleh Manila pada 2013.
Filipina mencari sebuah klarifikasi akan hukum perairan PBB yang dapat menangkal klaim China akan 90 persen wilayah Laut China Selatan. China menolak kewenangan pengadilan itu.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016