Kedutaan Besar Indonesia di Kopenhagen, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan, gelaran itu terjadi pada Sabtu (28/5), menyajikan makanan yang laris dibeli para pengunjung. Sebut saja sate ayam, bakso, dan kue-kue jajanan pasar, laris-manis, dengan harga dipatok antara 15 - 50 kroner Denmark (sekitar Rp30.000-Rp100.000 perporsi).
Bazaar dan festival itu juga dimanfaatkan untuk mendukung ekspor produk Indonesia ke Denmark.Kedutaan Besar Indonesia di Kopenhagen juga mengundang PT Mayora untuk berpartisipasi memperkenalkan produk-produk kopi Indonesia, dan menggandeng perusahaan Denmark, Tylstrup Kager A/S.
Sesuai tajuknya, maka produk budaya dan kesenian juga dipertunjukkan kepada publik Denmark. Itu adalah tari-tarian daerah, peragaan busana kebaya dan batik, simulasi pernikahan adat Minang, lagu-lagu daerah Batak dan musik angklung, yang seluruhnya ditampilkan oleh masyarakat Indonesia yang ada di Denmark.
Dalam sambutan pembukaannya, Duta Besar Indonesia untuk Denmark, Muhammad Ibnu Said, mengatakan promosi budaya Indonesia sebagai kekuatan lunak (softpower) merupakan salah satu tugas utama dan prioritas perwakilan Indonesia di luar negeri.
Hubungan bilateral kedua negara yang sudah berlangsung baik sejak 1950, kata dia, perlu terus diperkuat dengan persahabatan diantara masyarakatnya, salah satu caranya adalah mengenalkan beragam sajian makanan dan seni-budaya Indonesia di Denmark.
Pewarta: Mohammad Anthoni
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016