Louisville (ANTARA News) - George Foreman termasuk di antara mereka yang memberi penghormatan kepada Muhammad Ali di Louisville, Minggu, dalam acara "Tayang Ulang Gegap Gempita" yang merupakan tayangan ulang video untuk menghimpun dana dari pertarungan mereka yang dikenal sebagai "Gegap Gempita di Rimba" (Rumble in the Jungle) pada 1974. Petinju legenda berusia 65 tahun itu tidak bicara dalam acara yang mengusung namanya itu, meski membubuhkan tandatangan dan menyambut suporter yang datang dari jauh seperti Australia dan Jerman untuk bertemu ikon olahraga itu. "Saya mengikuti dia selama hidup saya, tapi saya tak pernah bertemu dia secara pribadi sampai hari ini. Itu kesempatan istimewa," kata Ken Fogarty, penggemar asal Australia. Ali meng-KO Foreman pada ronde kedelapan dalam pertarungan bersejarah mereka di Kinsasha, Zaire, yang oleh petinju yang kalah dikatakan bahwa kalah dari Ali membuka kesempatan kepadanya untuk jadi menteri dan kemudian merebut kembali mahkota kelas berat pada usia 45 tahun. "Muhammad sebenarnya telah mengusir setan dari saya," kata Foreman, yang menyebut Ali sebagai "orang hebat" yang "menjadikan saya orang yang lebih baik." Strategi Ali menyerang dan bersandar di tali ring dan ditiru Foreman memungkinkan dia untuk menghilangkan keletihan, sementara pelatih Ali, Angelo Dundee menyampaikan komentar dari ronde ke ronde dalam presentasi ulangan itu seraya mengatakan dia takut Ali akan terlepas dari tali ring. "Saya takut setengah mati kalau Muhammad akan terjatuh," kata Dundee, seperti dikutip AFP. (*)
Copyright © ANTARA 2007