Lhokseumawe, Aceh (ANTARA News) - Pemerintah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh menyediakan sedikitnya 310 ekor sapi pada saat "meugang" (hari motong) menyambut Bulan Suci Ramadhan.

Kasi Produksi dan Usaha Peternakan pada Dinas Kelautan Peternakan dan Pertanian (DKPP) Kota Lhokseumawe, Yoga Rahmat Dhani di Lhokseumawe, Senin menyatakan, sapi sebanyak itu khusus yang akan dipotong untuk meugang saja, yakni dua hari atau sehari puasa.

Jumlah sapi itu tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Banda Sakti dengan jumlah kebutuhan sebanyak 100 ekor, Muara Satu 120 ekor, Blang Mangat 50 ekor dan Kecamatan Muara Dua 40 ekor.

"Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya. Untuk Kecamatan Banda Sakti, pusat perdangangan daging sapi meugang lokasinya di Pasar Inpres dan Pasar Pusong, Kecamatan Muara Satu di Pasar Batuphat, Kecamatan Blang Mangat di Pasar Punteut dan di Kecamatan Muara Dua dipusatkan di Pasar Cunda," ungkap Yoga.

Sementara itu, pemotongan sapi tersebut pada umumnya dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) Simpang Buloh, serta di perkampungan. Baru selanjutnya dibawa ke lokasi atau titik yang telah ditentukan tadi.

Sedangkan mengenai kesehatan hewan ternak, kata Yoga, pihaknya juga melakukan pemantauan khusus, baik di tempat sembelihan maupun di pasar.

Namun sejauh ini, belum ditemukan penyakit yang berbahaya pada hewan ternak sapi di wilayah Kota Lhokseumawe, katanya.

Sementara, harga daging sapi untuk kebutuhan meugang di Kota Lhokseumawe diperkirakan mencapai Rp160 ribu/Kg sama seperti tahun lalu.

"Hari ini saja, harga daging sapi sudah Rp140 ribu/Kg. Nanti pada saat meugang, dipastikan tidak akan kurang dari Rp150 ribu/Kg. Bahkan bisa mencapai Rp 160 ribu/Kg atau lebih lagi," ungkap salah seorang pedagang daging di Pasar Inpres Lhokseumawe, M Yusuf.

Ia menyebutkan lagi, untuk kebutuhan daging pada hari meugang, jenis sapi yang disembelih umumnya sapi jantan lokal atau disebut sapi Aceh.

Sedangkan sapi jenis impor, harganya kurang lagi, akan tetapi untuk hari meugang, masyarakat lebih memilih sapi lokal untuk dikonsumsi, terang Yusuf.

Sementara itu, sapi lokal yang akan dikonsumsi pada hari meugang, umumnya pula berasal dari daerah Lhokseumawe dan sekitarnya.

Dimana nantinya, pada hari meugang, para peternak sapi atau penjual daging akan menjualnya secara massal di pinggir-pinggir jalan pada titik-titik yang telah ditentukan oleh pemerintah setempat.

Tradisi mengkonsumsi daging sapi pilihan di Aceh menjelang memasuki bulan Ramadhan dan juga hari raya, dilaksanakan secara turun temurun.

Semua lapisan masyarakat Aceh, pada hari dimaksud mengkonsumsi daging sapi, termasuk daging kambing, bebek dan juga ayam.

Pewarta: Mukhlis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016