London (ANTARA News) - Di saat Pemerintah Palestina ingin menjadi lebih swasembada, akan memerlukan bantuan untuk pembangunan dalam "jangka waktu lama", kata menteri keuangan baru Palestina, dalam satu wawancara yang diterbitkan Senin. Kepada The Times, Salam Fayyad mengatakan bahwa "tantangan yang paling besar" baginya memotong membengkaknya gaji pemerintah, namun dia mengemukakan ada "keterbatasan" sehingga dia tidak dapat segera menguranginya. "Prioritas pokok adalah membiayai pemerintah secara berkesinambungan...untuk mengurangi kebutuhan kami atas bantuan dari luar," kata Fayyad sebagaimana dikutip AFP dari koran tersebut, satu hari setelah kabinet koalisi bertemu untuk pertama kalinya. Dia menambahkan, "Kami akan membutuhkan bantuan keuangan untuk keperluan pembangunan dalam jangka waktu lama." "Tetapi, terkait dengan bantuan keuangan untuk pengeluaran saat ini, menjadi harapan kami bahwa dalam jangka waktu menengah kami dapat menghasilkan kebijakan keuangan yang bisa menyudahi bantuan besar ini." Fayyad adalah pemimpin blok "Cara Ketiga" yang merupakan bagian dari pemerintah persatuan nasional yang dibentuk Hamas dan partai Fatah. Pemerintah pimpinan Hamas selama ini diboikot oleh negara-negara kuat karena tidak meninggalkan kekerasan, mengakui Israel dan menyetujui kesepakatan damai yang ditandatangani pemerintah Palestina sebelumnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007