... konsumen utama daging sapi di Banyumas adalah pedagang bakso dengan konsumsi lebih dari 50 persen. Mereka lebih memilih daging sapi dalam negeri daripada daging sapi impor...
Purwokerto, Jawa Tengah (ANTARA News) - Walau pemerintah ingin harga komoditas pangan turun menjelang Lebaran ini, namun faktanya harga daging sapi di tingkat pengecer dan pedagang keliling kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, naik dari Rp110.000 perkilogram menjadi Rp120.000 perkilogram.
Salah seorang pedagang keliling, Beni (46), di Purwokerto, Senin, menyatakan, kenaikan harga daging sapi sudah rutin terjadi setiap menjelang Ramadhan, seperti halnya kebutuhan pokok lain masyarakat.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas, Widarso, terus mengawasi ketersediaan daging sapi dan daging ayam potong di pasaran.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Daging Sapi Kabupaten Banyumas, Endar Susanto, mengatakan, masyarakat lebih menyukai daging sapi dalam negeri ketimbang daging sapi impor. Padahal impor daging sapi oleh pemerintah untuk menekan harga komoditas tersebut hingga Rp80.000 perkilogram.
Selain itu, kata dia, daging sapi impor biasanya tidak bisa digunakan untuk membuat bakso sehingga pedagang bakso lebih memilih daging sapi dalam negeri karena masih segar.
"Di sini, konsumen utama daging sapi di Banyumas adalah pedagang bakso dengan konsumsi lebih dari 50 persen. Mereka lebih memilih daging sapi dalam negeri daripada daging sapi impor," katanya.
Oleh karena itu, dia mengusulkan kepada pemerintah agar mengimpor sapi hidup daripada daging impor sehingga lebih bermanfaat dan konsumennya akan semakin banyak.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016