Para peserta evakuasi tersebut terdiri atas 45 pelajar dan satu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Kota Tarim, sekitar 640 kilometer dari Sanaa, ibukota negara tersebut, berdasarkan keterangan pers KBRI Sanaa yang diterima ANTARA, Senin.
Keberangkatan rombongan evakuasi dari Tarim menuju Salalah yang berjarak 969 kilometer menggunakan transportasi darat melalui perbatasan Yaman-Oman.
Seluruh peserta evakuasi tersebut tiba di Salalah, Oman, pada tanggal 26 Mei 2016 dan selama di Salalah, seluruh WNI yang dievakuasi ditempatkan di sebuah penampungan yang difasilitasi oleh KBRI Sanaa.
Selanjutnya pada 27 Mei 2016 seluruh peserta diberangkatkan ke Jakarta melalui Bandara Internasional Salalah dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (28/5).
Sebelum keberangkatan, Sekretaris Ketiga sekaligus Kuasa Usaha Ad-Interim (KUAI) KBRI Sanaa untuk Republik Yaman Dr. Sulthon Sjahril Sabaruddin menekankan pentingnya menjaga keselamatan para WNI.
"Sekembalinya ke tanah air diharapkan agar memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh di Republik Yaman demi kemajuan bangsa dan negara," kata Sulthon kepada para WNI yang dievakuasi.
Menurut Sekretaris Ketiga sekaligus Kepala Fungsi Protokol dan Konsuler Rediatma Ihsan Supriyadi kegiatan evakuasi itu merupakan yang ketiga sepanjang tahun 2016.
Dilaporkan juga bahwa situasi di Republik Yaman saat ini masih rawan karena perang saudara yang masih terus berkecamuk. Seluruh proses kegiatan evakuasi tahap ketiga tersebut telah dilaksanakan secara tertib dan lancar.
Pewarta: Ageng Wibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016