Kapolres Kota Pariaman, AKBP Riko Junaldy, di Pariaman, Minggu mengatakan kejadian terjadi sekitar pukul 11.20 WIB di sekitar Bibir Pantai Gandoriah kota itu.
"Kurang lebih terdapat 14 penumpang di dalam kapal, kejadian tersebut berawal dari adanya ombak besar yang menghempas bagian belakang kapal sehingga air laut masuk ke dalam dan perlahan menenggelamkan sebagian badan kapal yang dikemudikan oleh Bambang (32)," kata dia.
Sekitar 15 menit, air laut yang masuk tersebut menenggelamkan sebagian badan kapal, sehingga membuat para penumpang kapal mengalami kepanikan namun beberapa wisatawan terlebih dahulu sempat dievakuasi.
"Insiden tersebut terjadi kurang lebih berjarak 10 meter dari bibir pantai, sehingga para masyarakat sekitar juga langsung membantu para korban untuk diselamatkan" ujarnya.
Kapolres membenarkan salah satu korban bernama Tia (16) asal Kota Padang langsung dilarikan ke Rumah Sakit setempat untuk mendapatkan perawatan.
Ia merinci 14 korban yang berhasil didata berasal dari Kota Padang yaitu, Musjasman (45), Elfira (39), Vinda (31), Rika (35).
Selain itu korban lainya Musda Fitriani (39), Hafidh (3), Disha (3), Niusma R.O (36), Hartita (5), Nofrianti (42), Aulia (7), Amid (35), Tia (16), dan Ipah (50).
Setelah peristiwa tersebut pemerintah setempat menutup sementara kunjungan ke Pulau Angso Duo akibat tingginya ombak.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, Efendi Jamal, mengatakan puluhan wisatawan tersebut akan menuju Pulau Angso Duo.
"Kapal tersebut berangkat dari Pantai Gandoriah, dan pemerintah setempat juga telah menegaskan bahwa setiap kapal tidak diizinkan berangkat dari titik tersebut," kata dia.
Ia meneruskan diduga kapal tersebut juga kelebihan muatan karena adanya oknum tertentu dengan sengaja menjual tiket lebih murah dari harga semestinya sehingga penumpang berbondong-bondong menggunakan jasa kapal tersebut.
"Harga tiket ke Pulau Angso Duo Rp40 ribu, namun diduga ada juga oknum tertentu yang menjual Rp30 untuk mencari keuntungan pribadi," jelasnya.
Ia membenarkan dari puluhan kapal wisata yang beroperasi di daerah itu, belum semuanya memiliki izin resmi untuk mengangkut penumpang.
Pihaknya juga meminta kepada dinas terkait lainya untuk bisa saling berkoordinasi perihal izin kapal sehingga tidak menimbulkan permasalahan kedepannya.
Pewarta: Agung Pambudi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016