Roma/Kabul (ANTARA News) - Wartawan Italia, Daniele Mastrogiacomo, dibebaskan penculiknya di Afghanistan setelah selama dua pekan disandera oleh gerilyawan Taliban, demikian dilaporkan, Minggu. Kantor Berita Italia ANSA mengutip seorang juru bicara Taliban yang mengatakan, wartawan yang berusia 52 tahun yang bekerja untuk Le Repubblica itu telah dibebaskan. Kementerian Luar Negeri Italia di Roma belum mengkonfirmasi laporan tersebut. Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, berjanji membebaskan dua jurubicara Taliban yang ditahan sebagai imbalan atas pembebasan Mastrogiacomo, kata media Italia. Sebelumnya, Minggu, seorang juru bicara Taliban mengumumkan bahwa wartawan itu dan penterjemahnya akan segera dibebaskan. Mastrogiacomo dan dua pemandu Afghanistan diculik pada 4 Maret di distrik Nad Ali, provinsi Helmand, atas tuduhan melakukan aksi mata-mata untuk pasukan asing. Surat-surat kabar Italia melaporkan, Minggu, kontak antara Perdana Menteri (PM) Italia, Romano Prodi, dan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, "menentukan" dalam mencapai kemajuan atas kasus tersebut. Taliban menuntut pemerintah Italia memulai perundingan untuk menarik sekitar 1.900 prajuritnya dari Afghanistan. Pada Jumat, kelompok pejuang garis keras itu memperpanjang ultimatum bagi Mastrogiacomo, namun mengatakan bahwa mereka telah membunuh supir wartawan tersebut karena ia telah menjadi "mata-mata bagi pasukan asing". Dalam pesan yang terekam video, wartawan itu sebelumnya meminta Perdana Menteri Italia melakukan segala sesuatu untuk membebaskannya. Mastrogiacomo, yang disebut-sebut sebagai wartawan perang berpengalaman, membuat sejumlah tulisan mengenai peristiwa-peristiwa di Afghanistan selatan, di mana pasukan pimpinan Pakta Pertahanan Atlabtik Utara (NATO) di bulan ini meluncurkan ofensif musim semi besar-besaran terhadap gerilyawan. Taliban mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di Afghanistan oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007