Wina (ANTARA News) - Iran masih mematuhi perjanjian nuklir Juli 2015 dengan negara-negara adidaya, menurut laporan International Atomic Energy Agency (IAEA) yang didapatkan AFP pada Jumat (27/5).

Laporan penilaian kuartal kedua IAEA sejak perjanjian itu diberlakukan pada 16 Januari menunjukkan bahwa Iran memenuhi komitmen pentingnya.

Laporan itu menunjukkan Iran "tidak berupaya membangun reaktor riset air berat Arak yang sudah ada" dan "tidak melakukan pengayaan uranium" melampaui level rendah.

Cadangan uranium dengan tingkat pengayaan rendah Iran, material yang bisa digunakan untuk kepentingan damai, namun saat diolah lebih lebih lanjut bisa digunakan untuk senjata nuklir, tidak bertambah di level yang disepakati sebanyak 300 kilogram.

Level air beratnya tidak melampaui tingkat yang diizinkan yakni 130 ton, seperti pernah disinggung dalam laporan periode sebelumnya. Verifikasi dari IAEA berlanjut seperti yang disepakati.

IAEA menambahkan "semua cadangan mesin pengaya dan infrastruktur terkait masih disimpan di bawah pengawasan terus menerus IAEA" dan tidak ada akumulasi uranium yang diperkaya melalui aktivitas pengembangan dan riset, demikian seperti dikutip dari AFP.

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016