New York (ANTARA News) - Puluhan ribu warga yang datang dari berbagai penjuru Amerika Serikat pada Sabtu berunjuk rasa di Washington, DC, dengan melakukan aksi berjalan kaki menuju Pentagon, markas besar Departemen Pertahanan AS, menuntut agar AS segera menarik pasukannya dari Irak. Demonstrasi yang berlangsung di tengah cuaca dingin tiga hingga empat derajat Celcius itu menandai empat tahun invasi AS ke Irak yang akan tiba beberapa hari lagi, yaitu tanggal 20 Maret. Aksi protes perang Irak tersebut diprakarsai oleh Koalisi "ANSWER` --kepanjangan dari `Act Now to Stop War and End Racism` yang berarti `Bertindak Sekarang untuk Menghentikan Perang dan Mengakhiri Rasisme`. Demonstrasi hari Sabtu tidak hanya meminta pemerintah AS untuk mengakhiri perang tapi juga untuk meminta agar dilakukan pemakzulan atau `impeachment` oleh Kongres untuk meminta pertanggungjawaban terhadap Presiden George W Bush. Sejak invasi AS ke Irak 20 Maret 2003, Amerika telah kehilangan lebih dari 3.200 anggota pasukannya yang tewas di Irak, sementara warga sipil Irak yang tewas sejak invasi tersebut telah mencapai puluhan ribu jiwa. "Penjahat perang" Saat berdemonstrasi, Cindy Sheehan -- yang pernah menjadi pemberitaan utama media-media AS pada tahun 2005 karena berkemah di luar kompleks kediaman Bush di Texas setelah puteranya tewas di Irak, menyebut Presiden Bush dan para penasehat militernya sebagai "penjahat perang". "Kita ingin agar orang-orang di Gedung Putih keluar dan ditangkap karena mereka telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Sheehan seperti dikutip The New York Times. Judy Creville, yang datang dari Michigan, mengatakan ia sejak awal menentang perang tapi tidak pernah mengikuti protes. "Mereka (pemerintah AS, red) menghabiskan kesabaran saya," katanya kepada Times. Creville datang bersama dua saudara perempuannya, masing-masing dari Michigan dan Iowa. Ketiga kakak-beradik itu saat mengikuti demonstrasi membawa foto cucu-cucu mereka yang dalam usia sekolah. Dalam demonstrasi hari Sabtu, polisi mengamankan sejumlah pengunjuk rasa yang dianggap tidak mengindahkan aturan hukum saat berdemonstrasi di sekitar Pentagon.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007