Tergantung nanti, yang jelas tahun depan mulai penting untuk mempercepat laju kereta Jakarta-Surabaya jadi lima jam."

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan kereta sedang Jakarta-Surabaya dapat berjalan bersamaan jika situasi dan kondisi memungkinkan.

"Tergantung nanti, yang jelas tahun depan mulai penting untuk mempercepat laju kereta Jakarta-Surabaya jadi lima jam," kata JK di Istana Wapres, Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat.

Menurut Wapres, Indonesia telah menawarkan proposal kerja sama kepada Jepang untuk mempercepat jalur kereta timur dan barat yang selama ini dapat ditempuh dengan kecepatan 100 km/jam menjadi 150 km/jam.

Dengan kecepatan 150 km/jam, jarak Jakarta-Surabaya dengan kereta yang biasanya ditempuh sekitar delapan jam dapat dipersingkat menjadi lima jam.

"Sebenarnya, dengan fasilitas dan lokomatif yang ada sudah bisa, masalahnya ada seribu perlintasan yang tanpa penghalang, kalaupun ada tapi tidak layak," kata JK.

Oleh karena itu, Wapres menambahkan bahwa proposal kepada Jepang tersebut lebih kepada proyek infrastruktur di sekitar perlintasan kereta api untuk membangun jalan layang maupun jalan bawah tanah sehingga kendaraan lain tidak perlu berhenti saat kereta melintas.

"Harus ada underpass atau jembatan di bawah atau di atas, karena kalau kereta api melintas di daerah perkotaan atau yang ramai, lajunya harus dikurangi, waktu tempuh jadi makin lama," kata dia.

Terkait alasan pengajuan proposal kepada Jepang dan bukan Tiongkok, Wapres mengatakan tidak ada alasan khusus.

"Soal itu ya, ini kan kita lihat dulu supaya China konsentrasi ke situ (kereta cepat) dulu, karena di sini masalah akreditasi," kata dia.

Pada 21 Januari 2016 lalu, Presiden Joko Widodo telah melakukan peletakan batu pertama atau "groundbreaking" proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China.

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016