Isu kenaikan suku bunga AS pada tahun ini sudah diantisipasi oleh investor"Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa trend kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada beberapa hari terakhir ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap perekonomian domestik yang tumbuh lebih baik dibanding 2015.
"Kalangan analis banyak yang bilang kenaikan indeks BEI itu cerminan pertumbuhan ekonomi global dan lokal bakal," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa data-data makroekonomi domestik yang telah dirilis cukup positif sehingga memberi harapan terhadap kinerja emiten atau perusahaan tercatat di BEI akan membukukan hasil kinerja yang baik, yang akhirnya menarik minat investor untuk mengakumulasi beli.
"Proyek infrastruktur sudah mulai jalan, beberapa kebijakan pemerintah juga rasanya on track. Tentunya, investor melihat itu," ucapnya.
Dari eksternal, lanjut dia, sebagian investor juga terlihat sudah tidak terlalu mengkhawatirkan kebijakan bank sentral AS (The Fed) yang merencanakan untuk menaikan suku bunga acuannya (Fed fund rate) pada tahun 2016 ini. Pada akhir 2015 lalu, The Fed telah menaikan suku bunga acuan menjadi 0,25-0,5 persen.
"Isu kenaikan suku bunga AS pada tahun ini sudah diantisipasi oleh investor," katanya.
Berdasarkan data BEI per 26 Mei 2016, tercatat IHSG telah menguat sebesar 4,17 persen menjadi 4.784,57 (year to date). Penguatan indeks BEI itu merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
Samsul Hidayat juga menilai bahwa kinerja indeks BEI yang positif itu akan mendorong perusahaan mencari modal lebih untuk mengembangkan bisnisnya. Pasar modal dapat dijadikan salah satu sarana untuk meraih permodalan melalui penawaran umum perdana atau "initial public offering" (IPO).
"Saat ini, yang sudah dalam proses IPO sebanyak tujuh perusahaan, diharapkan prosesnya lancar sehingga total IPO pada semester pertama tahun ini mencapai 11 perusahaan," paparnya.
Pada tahun 2016 ini, BEI menargetkan jumlah IPO sebanyak 35 perusahaan. Sementara itu tercatat, sejak awal tahun 2016 ini baru terdapat empat emiten yang resmi mencatatkan sahamnya di BEI yakni PT Mitra Pemuda Tbk, PT Mahaka Radio Integra Tbk, PT Bank Artos Indonesia Tbk, dan PT Bank Ganesha Tbk (BGTG).
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016