Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas tiga isu strategis dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Prancis Francois Hollande, Jumat, di Shima Kanko Hotel the Classic, Shima Jepang.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan tiga isu bilateral yakni Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA), ekspor kayu Indonesia ke Uni Eropa (UE), dan rencana pajak sawit.
Presiden Jokowi menyambut baik selesainya scoping paper I-EU CEPA yang sebelumnya sempat berhenti selama beberapa tahun.
"Saya berharap agar negosiasi formal I-EU CEPA dapat dimulai tahun ini. Negosiasi I-EU CEPA dimaksudkan untuk menjadikan ekonomi Indonesia lebih terbuka dan kompetitif," ujar Presiden Jokowi.
Terkait ekspor kayu legal Indonesia ke UE, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia mengharapkan lisensi FLEGHT (Forest Law Enforcement Governance) dapat segera diberlakukan.
Di samping itu, Indonesia juga mengharapkan dukungan Pemerintah Prancis agar pembahasan mengenai rencana pajak sawit tidak dilanjutkan oleh Parlemen Prancis. "Sehingga ekspor sawit Indonesia ke Prancis dapat terus dilanjut," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Hollande menilai bahwa pendekatan "win-win" dinilai merupakan pendekatan terbaik untuk menyelesaikan ketiga isu tersebut.
Selain itu, kedua presiden sepakat untuk meningkatkan kerja sama melawan terorisme.
"Kami sangat mengapresiasi pendekatan Presiden Jokowi yang mengedepankan pendekatan komprehensif berupa soft power dan hardpower," kata Presiden Hollande.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016