Baghdad (ANTARA News) - Para anggota kelompok perlawanan menggunakan bom dan mortir untuk melakukan serangan, sehingga menewaskan tiga orang, termasuk seorang polisi dalam dua serangan terpisah pada Minggu pagi di Baghdad, kendatipun operasi keamanan besar-besaran sedang dilakukan di ibukota Irak itu, kata para pejabat keamanan setempat. Seorang polisi dan serang warga sipil tewas dan lima polisi cedera ketika sebuah bom di pinggir jalan menghantam sebuah patroli polisi dekat Universitas Al Mustansiriyah, Baghdad timur, demikian keterangan dari Kementerian Pertahanan Irak, layaknya dikutip AFP. Pasukan keamanan Irak sering jadi sasaran kelompok perlawanan dalam usaha untuk mengacaukan situasi keamanan negara itu, sementara universitas itu sendiri selalu diserang di masa lalu. Seorang warga sipil lainnya tewas dan seorang lainnya cedera akibat serangan mortir di distrik Al Fadhel, Baghdad tengah, kata seorang pejabat keamanan lainnya. Kelompok perlawanan dan milisi berhasil melakukan serangan-serangan di Baghdad kendatipun kehadiran 90.0000 tentara AS dan Irak di jalan-jalan kota itu sebagai bagian Operasi Fardh al Qanoon (Penegakan Hukum) yang dilakukan untuk menghentikan aksi kekerasan. Para komandan militer Amerika Serikat (AS) mengklaim bahwa aksi kekerasan gagal di Baghdad sejak dilakukan operasi itu dimulai 14 Februari lalu. Sementara itu, militer AS mengatakan, lima tentara AS tewas akibat serangan bom di pinggir jalan ketika sedang melakukan patroli di jalan-jalan Baghdad, dan seorang lainnya tewas akibat insiden non tempur di kota Tikrit, Irak utara. Empat tentara tewas dan seorang cedera ketika satuan mereka dihantam bom yang ditempatkan di pinggir jalan saat berpatroli di Baghdad barat, Sabtu, kata militer tersebut dalam sebuah pernyataan. Seorang tentara lainnya cedera ketika satuannya ditembak setelah ledakan itu. Dalam insiden terpisah , Sabtu , seorang tentara tewas dan tiga lainnya cedera ketika mereka sedang berpatroli jalan kaki di Baghdad selatan. Seorang tentara dari Satuan Tugas Kilat tewas, Sabtu dalam insiden non tempur di Tikrit, 180km utara Baghdad, kata sebuah pernyataan tanpa menjelaskan lebih jauh. Dengan korban terbaru itu maka jumlah pasukan AS yang tewas di irak sejak Maret 2003 menjadi 3.218 personil, kata data AFP yang didasarkan pada angka yang dikeluarkan Pentagon. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007