"Kita harus sadar begitu sperma membuahi sel telur, kita babysitter Allah," kata Risman, di Muslim Fashion Festival Indonesia 2016, Senayan, Jakarta, Kamis malam.
Bila orangtua memang terpaksa menitipkan anak pada pengasuh, ia mengingatkan untuk benar-benar menelaah profil mereka. Pastikan anak berada di tangan yang aman. Sebelum memiliki anak, pasangan suami istri harus punya tujuan pengasuhan yang jelas. Anak seperti apa yang ingin mereka besarkan bersama.
"Rumuskan tujuan pengasuhan," imbuhnya. Komunikasi dengan anak harus berjalan baik. Dengarkan anak, pelajari bahasa tubuhnya, beritahu hal yang benar dan jangan bohongi anak. Orangtua yang terlalu sibuk menyalahkan tanpa mendengarkan anak dapat membuat buah hati mereka merasa dirinya tidak berharga.
Kemudian, ajarkan anak agama. Buatlah anak menyukai ilmu agama, bukan sekadar bisa mempraktikkan ilmu tersebut. Sekolah dengan kurikulum bermuatan agama bukan jawaban satu-satunya. Justru ilmu ini lebih baik diturunkan oleh orangtua agar lebih intensif.
"Suka dan bisa itu berbeda. Misalnya anak akan solat ada atau tidak orangtua bila dia suka ibadah," ujarnya.
Orangtua juga harus lebih pintar menggunakan gawai ketimbang anak karena ada bahaya yang mengintai bila orangtua tidak tahu cara mengantisipasinya, seperti pornografi.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016