Manado (ANTARA News) - Sejumlah warga Manado, Sulawesi Utara, sempat mengalami kepanikan akibat gempa bumi tektonik dengan kekuatan 5,8 skala Richter pada Minggu, sekitar pukul 01:45 Wita. Getaran gempa yang diperkirakan sekitar satu menit itu membuat beberapa warga langsung keluar rumah guna mencari perlindungan dari ancaman reruntuhan bangunan serta gelombang tsunami. "Kami kira akan ada gempa susulan lebih besar, sehingga kami harus mencari lokasi lebih aman," kata Micheal, warga Kelurahan Sario, Manado. Sejumlah warga akhirnya merasa tenang dan kembali ke tempat tinggal masing-masing, setelah ada seruan Pemerintah Kota Manado melalui tim sosialisasi, bahwa tidak ada gempa susulan. "Masyarakat tetap diminta untuk waspada di rumah masing-masing, terutama mereka yang berada di bangunan tinggi," kata Camat Sario, J Ruaw. Kepala Bidang Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Manado, Mudji, mengatakan, gempa bumi dengan kekuatan 5,8 SR itu terjadi di Laut Maluku. Namun kekuatan gempa sangat terasa di Kota Manado dan Bitung dengan III-IV Modifeield Mercaly Intensity (MMI), episentrum pada 1.3 Lintang Utara (LU)-126,4 Bujur Timur (BT). "Bahkan sempat terjadi gempa susulan, namun sangat kecil dan tidak terasa lagi," katanya. Gempa dengan kedalaman sekitar 59 Kilometer (Km) di laut Maluku itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami, sehingga masyarakat diharapkan agar tetap tenang dan tidak panik. (*)
Copyright © ANTARA 2007