New York (ANTARA News) - Gangguan fungsi kognitif merupakan hal yang umum terjadi dan sering permanen setelah menderita stroke. Namun penemuan baru mengungkapkan perawatan medis dengan obat anti depresi akan membantu para penderita stroke memulihkan fungsi otak dan memperbaiki kemampuan sosial dan psikologinya. Dr Sergio Paradiso dan rekannya dari Fakultas Kedokteran Universitas Iowa Carver, Kota Iowa, telah melakukan studi terhadap 47 pasien stroke yang dirawat di sebuah pusat rehabilitasi. Mereka secara acak diberi obat anti penuaan yang disebut notriptyline, obat anti depressi yang lebih baru Prozac, atau placebo yang tidak aktif. Para pasien itu dievaluasi setelah 12 minggu menjalani perawatan dan dievaluasi kembali 21 bulan kemudian. Para peneliti tidak menemukan adanya perbedaan antara kelompok-kelompok pengobatan dalam fungsi pokok pada evaluasi pertama atau dalam fungsi kognitif secara keseluruhan dalam evaluasi selama 12 bulan dan 21 bulan. Namun, pada akhir penilaian, mereka yang diberi anti depressi menunjukkan adanya perbaikan yang menggembirakan dalam fungsi pokok, terlepas apakah mereka depresi atau tidak. Sebaliknya, semua kecuali satu dari pasien-pasien yang dirawat dengan placebo mengalami keadaan yang memburuk secara signifikan. Dalam analisis terakhir yang memperhitungkan berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi hasil-hasil tersebut, satu-satunya faktor yang memiliki dampak signifikan dan independen terhadap fungsi pokok adalah perawatan dengan memberi anti depresi. Para peneliti berkesimpulan bahwa dengan adanya penemuan-penemuan itu pengobatan dengan anti-depresi akan berperan setelah stroke, terlepas apakah seseorang menunjukkan tanda-tanda depresi atau tidak. (*)
Copyright © ANTARA 2007