Jakarta (ANTARA News) - PT Asabri Persero meresmikan pembangunan jembatan gantung di Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Selatan, Kabupaten Karawang.

Pembangunan jembatan gantung ini merupakan bagian dari program CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilakukan PT Asabri Persero, seperti disebutkan dalam siaran pers.

Peresmian tersebut dihadiri Direktur Utama PT Asabri Persero Letjen TNI (Purn) Sony Widjaja, Deputi Kementerian BUMN, dan sejumlah pejabat daerah setempat.

Pembangunan jembatan gantung sepanjang 50 meter ini telah dimulai sejak bulan Januari lalu. Total pembangunan jembatan gantung ini menghabiskan dana sekitar Rp715 juta.

Kehadiran jembatan gantung ini semakin mempermudah masyarakat desa Muara dalam beraktifitas yang sebelumnya hanya mengandalkan jembatan bambu yang sangat tidak aman dan kerap putus.

Diharapkan dengan adanya jembatan gantung ini semakin meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa Muara yang telah lama membutuhkan akses jalan yang layak.

"Jembatan yang kami bangun di desa Muara begitu tinggi nilai objektifnya. Oleh karena itu, saya atas nama prajurit menitipkan kepada masyarakat untuk dipelihara dan dijaga sebaik-baiknya dan semoga dengan adanya jembatan ini semakin meningkatkan ekonomi warga desa Muara dan sekitarnya," ucap Dirut PT Asabri Persero Letjen TNI (Purn) Sony Widjaja dalam acara peresmian di desa Muara, Kabupaten Karawang, Rabu (25/5).

Pembangunan jembatan gantung ini juga disambut baik oleh kepala desa Muara Iyos Rosita.

Menurutnya warga desa telah cukup lama mengajukan proposal perbaikan jembatan gantung, namun belum mendapat respon.

Dirinya pun mengapresiasi apa yang dilakukan oleh PT Asabri Persero yang bersedia membangun jembatan gantung.

"Antusiasme masyarakat dalam pembangunan jembatan ini luar biasa, mereka saling berswadaya karena memang masyarakat ingin memiliki akses jalan yang layak. Mudah-mudahan ini awal dari kemajuan desa kita," ujar Iyos Rosita.

Program CSR dari PT Asabri Persero juga menyentuh berbagai aspek, terutama dalam upaya pembangunan daerah perbatasan. Terdapat 70 titik pembangunan berupa rumah, sarana air bersih, dan MCK bagi warga di daerah perbatasan seperti di Kalimantan, Papua, dan NTT.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016