Pangkalpinang (ANTARA News) - Aparat Pemprov Kepulauan Bangka Belitung telah selesai memberikan penamaan terhadap lebih dari seratus buah pulau. Sebelumnya pulau yang sudah bernama di propinsi itu ada sebanyak 261 buah dari 950 yang terdata di Depdagri. Plt. Karo Pemerintahan Setdaprov Bangka Belitung, Solahudin, akhir pekan lalu, menyatakan pemberian nama pulau dilakukan dengan melibatkan aparat pemerintah kabupaten dan nelayan serta tokoh masyarakat yang tinggal di dekat pulau-pulau tersebut. Pemberian nama didasarkan kepada sejarah pulau, hal unik dari pulau terkait serta keadaan geografi dan topografi untuk penamaannya. Dari hasil pendataan yang dilakukan, sudah ratusan pulau yang diberi nama. Ia mengakui antara satu kabupaten dengan kabupaten lain masih ada pemberian nama sama, namun itu tidak menjadi persoalan. "Kan ada kordinat dan lintangnya, sehingga akan tampak jelas bahwa pulau yang sama nama itu merupakan satu pulau sendiri-sendiri," ujarnya. Pemberian nama juga dimaksudkan bila tim pembakuan rupa bumi yang dibentuk Depdagri bekerja dalam memberikan penamaan yang melibatkan aparat pemerintah setempat, maka nama-nama yang akan disampaikan sudah ada. Ia mengaku belum tahu apakah nama yang dibuat itu otomatis akan digunakan tim penamaan rupa bumi, karena pembahasan masalah tersebut belum dilakukan. Dari Depdagri disebutkan daerah itu memiliki pulau sebanyak 950 buah, 639 di antaranya belum bernama. Instansi lain yaitu Dinas Hidrooceanografy TNI-AL menyebutkan jumlah pulau di daerah itu sebanyak 987, Departemen Perikanan dan Kelautan menyebutkan sebanyak 1.015, sementara hasil pendataan dari bupati di wilayahnya masing-masing sebanyak 271. Perbedaan hasil pendataan itu bisa saja terjadi karena adanya penafsiran dalam mendefinisikan pulau. Ada dua versi yang digunakan, yaitu UNCLOS. Dari lembaga PBB itu, pulau disebutkan sebagai sesuatu tampat pada saat pasang surut apakah berupa bongkahan batu, karang ataupun pasir. Ada juga versi lain dalam menghitung pulau didasarkan adanya tanah dan tanaman di tengah laut. Dari ratusan pulau yang ada di Bangka Belitung, tidak satupun pulau-pulau tersebut yang masuk pulau terluar atau yang berbatasan lagnsung dengan negara lain. Pulau di Bangka Belitung baru sebagian kecil yang dihuni. Ia tidak tahu persisnya berapa pulau yang sudah ada penduduk atau nelayan. Dari pulau-pulau yang dimiliki Bangka Belitung, tidak satupun yang bermasalah. "Tidak ada kasus orang mengklaim sebuah pulau miliknya. Pulau yang tidak berpenghuni terkadang dijadikan tempat istirahat atau menunggu cuaca bagus oleh nelayan," ujarnya. Pulau di Bangka Belitung juga tidak ada yang diambil pasirnya untuk ekspor. Beberapa waktu lalu, pernah ada pengusaha yang melakukan penambangan pasir silika untuk diekspor ke China, tapi kini sudah berhenti sejak adanya larangan ekspor pasir, sirtukil dan bahan galian C lainnya oleh pemerintah pada awal Pebruari 2007 lalu. (*)
Copyright © ANTARA 2007