Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok mensinyalir bahwa operasi pasar yang biasa dilakukan seperti menjelang bulan Ramadhan tidak tepat sasaran.
"Kita banyak operasi pasar tapi, nggak sesuai sasaran. Pemerintah melaksanakan operasi pasar naik-turun, dan kadang lepas kadang nggak, itu bahaya," kata Ahok di Jakarta, Kamis.
Ia menyarankan agar operasi pasar itu dilaksanakan setiap hari dengan kejelasan siapa yang bakal menjadi sasaran dari operasi pasar, katanya.
"Kita akan menggunakan e-money, itu yang mau kita launching Jakarta One dengan Bank Indonesia," kata Ahok.
"Kalau menggunakan e-money belum siap, kita bisa mulai, hanya dijual kepada pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP)," katanya.
"Pasti pemegang KJP punya cucu dan anak. Orang enggak mampu punya KJP, kita bisa tahu persis siapa, pemakainya. Saya sudah arahkan operasi daging ayam, sapi, beras arahkan ke KJP," katanya.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengajukan impor daging sapi beku dari Selandia Baru untuk memenuhi kebutuhan daging bagi masyarakat.
"Kita juga sudah mengajukan untuk impor daging beku dan dari Selandia Baru terutama untuk memenuhi kebutuhan daging sapi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP)," kata Ahok.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016