"Kondisi yang cukup menggembirakan itu, sesuai sasaran yang ditetapkan secara nasional oleh pemerintah pusat dalam tahun 2016 penambahan kedatangan wisatawan mancanegara sebesar 16 persen," kata Pengamat Pariwisata Drs Made Sudana di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, besarnya peningkatan kedatangan turis asing ke Bali dalam kurun waktu caturwulan I-2016 tersebut tentu berkat berbagai kebijakan yang dilaksanakan pemerintah bersama komponen industri wisata yang ada sehingga mampu menciptakan daya tarik tersendiri .
Adanya kebijakan pemerintah yang menarik masyarakat internasional untuk datang ke Indonesia termasuk ke Pulau Dewata adalah bebas visa bagi banyak negara pusat turis antarbangsa antara lain China, Amerika, Australia dan Negara Eropa.
Made Sudana menambahkan, ramainya kedatangan masyarakat internasional untuk bisa menikmati liburan di Bali, para pengusaha industri wisata, pemerintah dan komponen terkait lainnya tentu tidak bisa tinggal diam, maka pelayanan, keramahan, dan kenyamanan perlu menjadi prioritas utama.
Ia mengungkapkan, untuk lebih meningkatkan kunjungan turis asing ke Bali, penggunaan teknologi (internet) untuk promosi wisata perlu ditingkatkan, mengingat 43,62 persen wisman memperoleh informasi mengenai destinasi wisata Pulau Dewata melalui website (blogger dan trip advisor).
Disamping itu, pelayanan, keramahan dan kenyamanan perlu menjadi prioritas utama karena 29,32 persen wisman memperoleh informasi dan rekomendasi dari relasi/teman yang pernah berkunjung ke Bali, maka informasi dari mulut ke mulut masih penting.
Made Sudana menyebutkan, bahwa berbagai destinasi wisata yang dihadirkan di Bali yang terdiri atas wisata pantai, gunung, wisata belanja, serta kebudayaan dan kesenian mendorong sebagian besar wisman (81,64 persen) untuk kembali berkunjung ke Bali.
Alasan utama yang membuat wisman ingin kembali mengunjungi Bali adalah karena keindahan alam salah satu pulau terbaik dunia ini masih banyak tempat yang belum dikunjungi. Melihat kondisi itu maka promosi lewat penggunaan teknologi (internet) dinilai sangat penting.
Pewarta: IK Sutika
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016