Raja Ampat di Papua Barat sudah dikenal sangat terkenal namun pernahkah Anda mendengar Teluk Triton?
Teluk Triton merupakan salah satu teluk yang ada di perairan yang masuk wilayah Kabupaten Kaimana, Papua Barat.
"Pengakuan beberapa orang yang sudah Saya ajak ke Teluk Triton setelah dari Raja Ampat, mereka bilang, di sini lebih indah," kata Bupati Kaimana, Matias Mairuma.
Matias mengatakan Teluk Triton dikatakan lebih indah dari Raja Ampat antara lain karena pohon-pohon yang subur menghijau di atas gugusan pulau-pulau karang. Raja Ampat yang disebut-sebut lebih tandus dan kering.
"Saya pernah mengajak orang dari Belanda ke Teluk Triton. Dia bilang, ternyata surga yang diturunkan ke bumi ada di sini," kata Matias.
Untuk menuju teluk tersebut, pelancong dapat menggunakan perahu motor berkecepatan tinggi atau pun perahu motor panjang dari Pelabuhan Kaimana. Bila menggunakan perahu motor berkecepatan tinggi, Teluk Triton dapat dicapai dalam waktu sekitar 60 menit.
Lalu, pesona apakah yang ada di Teluk Triton?
Seperti halnya Raja Ampat, di Teluk Triton terdapat gugusan pulau-pulau karang yang tinggi menjulang, dihiasi dengan pohon-pohon menghijau.
Perjalanan menggunakan perahu motor berkecepatan tinggi bisa menjadi sensasi tersendiri saat perahu dipacu dengan kecepatan tinggi, meliuk-liuk di antara gugusan pulau-pulau itu.
Air di Teluk Triton pun sangat jernih sehingga di beberapa wilayah perairan yang dangkal, pelancong bisa melihat terumbu karang yang beraneka warna.
Tentu tidak lengkap bila mengunjungi suatu tujuan wisata bahari tanpa berenang di laut. Bila memang itu tujuan Anda, maka Pantai Ermun bisa menjadi salah satu pilihan.
Pantai Ermun merupakan salah satu pos di Teluk Triton. Setelah melewati gugusan pulau-pulau karang, maka Anda akan dibawa ke Pantai Ermun yang berpasir putih. Di situ, Anda bisa berenang sepuasnya.
Menyelam
Matias mengatakan Teluk Triton juga menjadi lokasi penyelaman yang bisa menjadi primadona. Beberapa penyelam yang pernah mengunjungi Triton mengatakan terumbu karang yang ada di dasar laut Triton memiliki keindahan yang tidak kalah dibandingkan lokasi lain.
"Beberapa penyelam bahkan memilih waktu menyelam pada malam hari. Saya sempat tanya kepada mereka, mereka bilang pada malam hari terdapat sebuah kota yang indah di dasar laut," katanya.
Yang dimaksud kota di dasar laut itu adalah gugusan terumbu karang beraneka warna yang terlihat bersinar pada malam hari. Matias mengatakan salah satu kekayaan dasar laut Triton adalah terumbu karang lunak yang bersinar di malam hari.
Selain menyelam dan berenang, pelancong di Triton juga bisa menikmati salah satu peninggalan prasejarah, yaitu lukisan di dinding tebing yang menghadap Teluk Bicari.
"Hingga saat ini belum diketahui maksud dan makna dari lukisan itu. Penduduk setempat pun belum tahu, termasuk bahan yang digunakan untuk melukis karena tidak luntur meskipun terkena ombak," kata Matias.
Lukisan-lukisan berwarna merah yang terdapat di tebing sepanjang satu kilometer itu terdiri dari berbagai macam bentuk mulai dari kepala manusia hingga telapak tangan.
Diduga, lukisan itu dibuat nenek moyang masyarakat setempat atau penduduk yang mendiami wilayah tersebut sebelumnya.
"Kalau itu dibuat nenek moyang orang Kaimana, tentu ada cerita turun temurun yang diceritakan. Nyatanya, masyarakat juga tidak tahu tulisan itu siapa yang membuat," katanya.
Bupati mengatakan terus mempersiapkan masyarakat setempat untuk bisa mendukung dan hidup dari pariwisata dan perikanan.
"Yang pertama perlu disiapkan adalah masyarakat agar tidak sampai terjadi penolakan bila potensi-potensi di Kaimana sudah berkembang," jelasnya.
Karena itu, Matias berharap ada pemodal yang tertarik menanamkan modalnya di Kaimana, khususnya di Teluk Triton. Namun, dia mensyaratkan modal yang masuk tidak boleh merusak lingkungan.
"Kalau sampai lingkungan rusak, yang menikmati hanya generasi saat ini. Pariwisata adalah potensi yang tidak akan pernah habis, karena itu perlu dijaga," tuturnya.
Matias juga berharap modal yang masuk ke Kaimana melibatkan masyarakat setempat sehingga bisa mengembangkan dan memberdayakan perekonomian mereka.
"Kaimana memiliki beberapa potensi pariwisata dan perikanan. Dari kurang lebih 61.000 penduduk, 70 persen tinggal di kawasan pantai," katanya.
Oleh Dewanto Samodro
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016