Khartoum (ANTARA News) - Pemerintah Sudan, Rabu (25/5), menuding seorang pejabat senior bidang kemanusiaan PBB membuat laporan palsu mengenai para pengungsi korban konflik di wilayah timur negara Afrika tersebut.
PBB mengumumkan pada Minggu pekan lalu bahwa Ivo Freijsen, kepala Badan Koordinasi Bidang Kemanusiaan (OCHA) di Sudan, diusir secara de facto setelah otoritas di Khartoum menolak memperpanjang izin tinggalnya yang akan berakhir pada 6 Juni mendatang.
Menteri Luar Negeri Sudan Ibrahim Ghandour mengatakan Freijsen bersikap tidak kooperatif dengan pemerintah Sudan.
"Dia menerbitkan laporan palsu. Sebagai contoh ketika ada 10 ribu pengungsi, ia melaporkan ada 100 ribu pengungsi," ujar Ghandour.
"Ia bahkan menuding Sudan dilanda kelaparan."
OCHA secara rutin memberikan laporan mengenai kondisi kemanusiaan di berbagai daerah konflik di Sudan seperti Darfur. Sejak 2003, puluhan ribu orang tewas dan sekitar 2,5 juta warga mengungsi di daerah tersebut.
Dalam buletin mingguan, OCHA menyatakan pemberian bantuan kemanusiaan bagi puluhan ribu pengungsi korban pertempuran di daerah pegunungan Jebel Marra kian sulit akibat minimnya dana.
OCHA juga memantau para pengungsi Sudan Selatan yang berlindung ke Sudan akibat perang dan krisis pangan di negara mereka, demikian seperti dikutip dari laporan AFP.
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016