Tiga rute yang menjadi sasaran itu yakni Jambi-Padang, Jambi-Medan dan Jambi-Bandung. Sedangkan penambahan landasan pacu dilakukan agar bisa didarati pesawat jenis Boeing 737-800 NG.
"Penambahan rute itu masih dalam proses. Penambahan rute ke Padang potensinya sangat besar. Pihak Angkasa Pura II juga sudah melakukan cek tiket angkutan darat," kata Manajer Bandara STS Jambi Syaifuddin Achmad Syahir, Rabu.
"Memang harga tiket masakapai lebih tinggi dari harga tiket angkutan darat. Tapi efisiensi waktunya yang kita cari," kata Syaifuddin di hadapan Direktur Keuangan Angkasa Pura II Andra Y Agussalam, saat Site Visit Sulthan Thaha Syaifuddin Airport Jambi di Jambi.
Syaifuddin mengungkapkan bahwa saat ini ada 46 penerbangan di Bandara STS Jambi. Jika penambahan rute itu berjalan dan disetujui Menhub, maka penerbangan dari Jambi juga akan bertambah.
"Di Jambi juga banyak orang Padang dan Medan. Setiap kita tanya, banyak mereka berasal dari Padang dan Medan. Padang merupakan tujuan wisata. Kalau Bandung selain tempat wisata, juga banyak orang Jambi yang buka usaha, barang-barang yang diambil banyak dari Bandung," katanya menjelaskan.
Pembukaan rute Jambi-Padang, Jambi-Medan dan Jambi-Bandung itu katanya juga untuk mengurangi tekanan di Bandara Soekarno Hatta. Dimana penumpang tak perlu lagi singgah di Jakarta untuk transit seperti sekarang ini.
Rencananya penerbangan Jambi-Medan dan Jambi-Bandung akan dibuka 3 kali dalam seminggu. AP II juga akan menjajaki penerbangan rute Jambi-Djogja, Jambi-Solo dan Jambi-Semarang. Dan perpanjangan run way dari 2.200 menjadi 2.600 ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu dua tahun ke depan.
Ditanya apakah juga ada penambahan maskapai untuk Jambi-Bungo dan Jambi-Kerinci, Syaiduddin mengatakan sejauh ini belum ada penambahan karena potensinya belum mencukupi.
Sementara terkait peresmian Bandara baru STS Jambi itu, Syaifuddin mengatakan memang belum dilakukan karena masih menunggu pihak pusat dan dipastikan peresmian pada tahun ini juga.
"Meski masih ada beberapa pengerjaan di Bandara baru itu tapi tidak menggangu penerbangan," katanya menambahkan.
Sementara itu, Staf Ahli Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Joko, mengatakan AP II sangat mendorong Bandara STS Jambi menjadi Bandara Internasional.
"Semua harus interkoneksi, mulai dari segi bisnis, perekonomian, warga dan daerah," kata Joko.
Dari segi fisik, kata Joko Bandara STS Jambi sudah layak menjadi Bandara Internasional. Apalagi parkir pesawat juga akan ditambah menjadi 13 pesawat.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016