Perawat Filipina punya banyak kecakapan. Mereka siap memberi layanan terbaik dan siap bersaing,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Rosan Roeslani mengingatkan ekspansi para perawat Filipina akan menjadi ancaman bagi perawat lokal apalagi dengan persaingan di pasar bebas ASEAN yang semakin terbuka.
"Perawat Filipina punya banyak kecakapan. Mereka siap memberi layanan terbaik dan siap bersaing," ujar Rosan Roeslani dalam rilis Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang diterima di Jakarta, Rabu.
Rosan mengemukakan hal tersebut di depan sekitar 4.000 peserta Jambore Hipmi Perguruan Tinggi di Kampus Telkom University Bandung, Jawa Barat, yang merupakan hari terakhir jambore.
Ketum Kadin memgatakan perawat Filipina punya banyak kelebihan diantaranya penguasaan bahasa asing yang bagus dan kompetensi dalam pelayanan sehingga profesionalisme perawat Filipina itu dinilai akan menjadi "ancaman" serius bagi perawat lokal.
"Kalau kita tidak segera berbenah maka bukan tidak mungkin rumah sakit kita akan diserbu perawat Filipina," katanya.
Ekspansi perawat Filipina itu, ujar dia, merupakan konsekuensi dari ketatnya arus bebas sumber daya manusia pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Sejumlah pemerintah daerah mulai memperketat datangnya tenaga kerja asing. Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau meminta Penanam Modal Asing mengutamakan tenaga kerja lokal ketimbang mendatangkan tenaga kerja yang didatangkan khusus dari luar negeri.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi saat menerima Asosiasi Pengusaha Tiongkok Kepri Indonesia (APTKI) di Batam, Selasa (24/5) mengatakan Pemkot terus mendorong agar tenaga kerja asli daerah dapat bekerja pada berbagai sektor industri yang ada di kota itu.
Menurut dia, penyerapan tenaga kerja lokal dapat membantu menjaga stabilitas keamanan kota industri. Pelibatan masyarakat sekitar juga dibutuhkan demi menumbuhkan rasa kepemilikan dan rasa ingin menjaga kondusifitas perusahaan.
Sementara itu, Wakil Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah meminta pengawasan Tenaga Kerja Asing (TKA) lebih ditingkatkan untuk memastikan bahwa mereka telah memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
"Saya sudah instruksikan dinas terkait supaya rutin melakukan pengawasan ke perusahaan-perusahaan," kata Wakil Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah di Mataram, Sabtu (21/5).
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyatakan siap memimpin operasi penertiban tenaga kerja asing di wilayahnya jika mereka bekerja tidak sesuai peraturan yang di Indonesia.
"Saya akan pimpin langsung jika ada tenaga asing yang mengancam lahan kerja pribumi dan tidak menghormati regulasi maupun konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (20/5).
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016