Jakarta (ANTARA News) - Membawakan aransemen baru lagu-lagu lawas legendaris Indonesia dalam album “Sings Legends” grup NOAH tidak masalah pendengar membandingkan dengan penyanyi aslinya.


“Itu risiko,” kata Ariel mewakili ketiga temannya saat peluncuran album tersebut di Jakarta, Rabu (25/5).


Bagi Ariel, Uki, Lukman dan David, wajar bila, terutama penggemar fanatik, membandingkan mereka dengan penyanyi asli.


Mungkin ada yang menganggap lebih enak versi asli dibandingkan dengan yang baru, bagi Ariel dan kawan-kawan hal tersebut bukan masalah.


“Musik itu bebas, dia akan hinggap di telinga yang mau dengar,” kata Ariel.


Bagi NOAH, yang terpenting adadlah mereka telah menuangkan kerja mereka dalam karya tersebut.


“Identitas kita itu selera kita,” kata Ariel.


NOAH memilih lagu-lagu yang mampu mereka bawakan dengan baik diantara begitu banyaknya pilihan untuk dimasukkan ke album ini.


Cukup sulit bagi mereka untuk meraih penggemar baru dengan lagu-lagu lama yang bukan berasal dari era ini.


Tetapi, bagi NOAH, selama musik berevolusi dan musisi mampu mengimbangi perubahan tersebut, lagu lama pun tidak masalah.


Evolusi musik berada pada sound, suara, untuk masuk ke sebuah generasi.


“Seperti Coldplay dari lagu ‘Yellow’ kayak begitu bisa jadi (album) ‘Ghost Stories’,” kata Ariel.


Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016