"Secara rata-rata mungkin karena isu pendidikan dan isu pengalaman dengan online," kata dia, usai peluncuran situs edukatif onlinedatingaman.org, di Jakarta, Rabu.
Menurut Razi, masyarakat Indonesia belum memiliki kepercayaan diri dan pemikiran kritis secara umum untuk melihat online dating sebagai teknologi yang bisa membantu dalam masalah perjodohan.
Sebaliknya, Razi melihat masyarakat Indonesia memandang dating online sebagai fenomena yang tidak dimengerti dan sering kali diasosiasikan dengan hal-hal buruk yang telah terjadi.
"Misalnya ada kejadian A di sosial media, tiba-tiba konotasinya itu dilempar ke seluruh kegiatan internet tanpa melihat secara kritis dan terbuka dengan bukti sendiri," ujar dia.
Oleh karena itu, dengan pasar yang masih sangat kecil, dari segi bisnis Razi menilai kesempatan industri online dating masih sangat luas.
"Persentase orang yang belum menggunakan online dating lebih besar dari orang yang sudah menggunakan online dating," kata Razi.
"Dengan situasi pasar yang seperti itu sangat penting bagi pemain-pemain untuk berkolaborasi untuk meningkatkan jumlah orang yang mau menggunakan online dating," lanjut dia.
Lebih lanjut, untuk memotivasi orang menggunakan online dating, Razi mengadakan perlu lebih banyak lagi situs yang kredibel, cerita sukses, dan kolaborasi untuk membangun industri.
"Caranya dengan kredibilitas, cerita-cerita sukses, dan juga fokus kepada keamanan dan kenyamanan," ujar Razi.
"Setipe.com merasa penting bekerja sama untuk membangun industri, setelah industri online dating besar di Indonesia, mungkin 5 tahun lagi, ayo kita perang. Tapi, sekarang enggak masuk akal untuk berkompetisi karena pasarnya masih sangat kecil," tambah dia.
Setipe.com bekerja sama dengan layanan perjodohan asal Singapura Lunch Actually Group meluncurkan situs edukatif onlinedatingaman.org yang bertujuan mensosialisasikan perilaku kencan online yang sehat dan aman.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016