Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Penyelamatan orangutan Borneo (Borneo Orangutan Safe/BOS) mendapat dukungan dana dari Vier Pfoten International untuk biaya operasional dalam Proyek Reintroduksi Orangutan Wanariset-Samboja, di Kalimantan Timur. Menurut keterangan pers Yayasan BOS di Jakarta, Sabtu, selama bulan Februari-Maret 2007, Vier Pfoten Internasional telah memberikan bantuannya demi kelangsungan hidup orangutan pada Proyek Reintroduksi tersebut. "Bantuan tersebut kami pergunakan untuk pakan orangutan dan beruang madu, perawatan medis dan biaya operasional proyek kami untuk dua bulan ini," kata Manajer Proyek Reintroduksi Orangutan di Wanariset-Samboja, Paramita Ananda. Demi kelangsungan proyek, Yayasan BOS masih harus mengusahakan bantuan untuk membiayai kegiatan operasional. Diharapkannya, demi kelangsungan proyek ini Vier Pfoten Internasional akan terus mendukung kegiatan kami lebih lanjut. Mengingat bahwa orangutan adalah satu-satunya kera besar [great apes] yang ada di Asia dan populasinya semakin menurun waktu demi waktu, maka menurut dia, perhatian manusia untuk membantu mereka terhindar dari ancaman kepunahan sangat dibutuhkan. Mulai dari menyelamatkan hutan yang menjadi habitatnya, hingga menyelamatkan orangutan itu sendiri, baik yang masih berada di alam maupun upaya merehabilitasi dan melepasliarkan [reintroduksi] orangutan yang pernah dipelihara manusia untuk dapatkembali hidup di habitat alaminya tanpa gangguan, ujarnya. Yayasan BOS akhir-akhir ini mengalami kendala dalam mengurus orangutan di pusat reintroduksi sehingga bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang peduli terhadap konservasi orangutan sangat diperlukan. Hal itu seperti yang dilakukan oleh Vier Pfoten Internasonal dalam upaya pendanaan bagi 208 ekor orangutan, 52 ekor beruang madu dan pemantauan daerah pelepasliaran di Hutan Lindung Gunung Beratus. Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo atau BOS adalah lembaga nirlaba Indonesia yang visinya adalah untuk memberikan kontribusi terhadap konservasi satwa liar khususnya orangutan dan habitatnya. Pertama kali didirikan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada tahun 1994 dengan nama Perhimpunan Pecinta Orangutan Balikpapan, BOS adalah organisasi penyelamatan orangutan terbesar di dunia. Saat ini, BOS sedang merehabilitasi lebih dari 500 orangutan dan didukung oleh lebih dari 300 karyawan yang bekerja keras dan berdedikasi tinggi. Yayasan BOS bekerjasama dengan Departemen Kehutanan Republik Indonesia melalui sebuah MoU, didukung oleh 12 organisasi BOS yang berada di seluruh dunia dan setiap tahunnya diaudit secara keuangan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007