Jakarta (ANTARA News) - Karir Arifin Putra, yang wajahnya kini kerap muncul di film, bermula dari sinetron televisi.
Transisinya dari layar kaca ke layar lebar butuh perjuangan.
"Tantangannya adalah pengkotak-kotakan, harus jadi seperti ini, seperti itu. Saat transisi sinetron ke film, orang-orang bilang saya lebih cocok di sinetron," kenang Arifin dalam konferensi pers Axelerate The Series di Jakarta, Rabu.
Namun batas yang dibuat oleh orang-orang sekitarnya tidak menghalangi dia menjajaki peluang baru.
"Keterbatasan itu ada di pikiran, jadikan itu kesempatan bekerja lebih keras. Jadilah siapapun yang kamu mau," ujar dia.
Ketika sudah berkecimpung di dunia layar lebar, Arifin mendapat kesempatan baru memerankan tokoh antagonis. Dan lagi-lagi ada orang yang menyuarakan keraguan ketika dia keluar dari zona nyaman.
"Takut menghancurkan karir, tapi saya mau ambil risiko. Ternyata pas film keluar karir tidak hancur, justru membuka jalan baru dan jadi batu loncatan," katanya.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016