Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN akan menggelar Pameran Pembangunan dan Bisnis Indonesia 2016 alias Indonesia Business and Development Expo/IBDexpo, di Balai Sidang Jakarta, pada 8-11 September 2016.

"Selain memperkenalkan BUMN kepada masyarakat di tingkat nasional maupun internasional, pameran ini juga untuk memantapkan peran perusahaan milik negara dalam membangun perekonomian nasional yang kuat," kata Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno, di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Rabu.

Pameran Pembangunan dan Bisnis Indonesia 2016 bertemakan Pemberdayaan BUMN Menuju Posisi Strategisnya. Beberapa BUMN menjadi motor utama kampanye gelaran internasional ini, yaitu Kantor Berita ANTARA, PT Balai Pustaka, Perusahaan Umum PNRI, dan Perusahaan Umum Pusat Film Nasional, yang tergabung dalam Perusahaan Nasional Penerbitan dan Berita.


Sementara itu Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi, Riza Primadi, mengatakan, pameran yang dijadwalkan akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo ini akan diikuti sekitar 700 perserta dengan target pengunjung sekitar 100.000 orang.

"Perusahaan induk BUMN Singapura, Temasek, juga perusahaan induk BUMN Malaysia, Khazanah, dan pengusaha tingkat regional seperti dari China, kamar dagang dan Industri sejumlah negara, kami undang untuk ikut terlibat dalam kegiatan bersifat internasional ini," kata dia.

Menteri BUMN, Rini Soemarno, dan petinggi Temasek maupun Khazanah dijadwalkan akan memberikan kuliah umum yang dapat diikuti peserta pameran dan pengusaha lainnya.

Sedangkan Ketua Pelaksana Pameran Pembangunan dan Bisnis Indonesia 2016, Hempi N Prajudi, yang juga direktur komersial dan teknologi Kantor Berita ANTARA, mengatakan, yang membedakan perhelatan ini dengan pameran investasi lain adalah kegiatan lebih beragam.

"Konferensi internasional, deklarasi kantor berita ASEAN, seminar, kontak bisnis, temu pelanggan, PKBL pitching, dan bursa tenaga tenaga kerja, menjadi agenda yang digulirkan selama Pameran Pembangunan dan Bisnis Indonesia 2016," kata dia.

Sejauh ini terdapat 118 BUMN dan 700 anak perusahaannya, yang pada 2015 memiliki aset senilai Rp5.300 triliun, dengan total pendapatan sekitar Rp1.700 triliun, dan total laba bersih setelah dipotong pajak Rp150 triliun.

Setiap tahun seluruh BUMN menyumbang pajak terhadap APBN berjalan setidaknya sekitar Rp220 triliun, dan menjadikan BUMN agen pembangunan dan salah satu penggerak perekonomian yang luar biasa besar.

BUMN bergerak di hampir seluruh sektor yang dikelompokkan dalam enam kategori yaitu agro dan farmasi, energi, logistik, kawasan, pariwisata, pertambangan, industri strategis dan media, konstruksi dan sarana dan prasarana perhubungan, jasa keuangan jasa survei, dan konsultasi.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016