"Bagi orang yang ingin menentukan arah kiblat secara pas nanti bisa dilakukan pada hari Jumat pukul 16.18 WIB dengan melakukan metode-metode yang sudah ditentukan," kata Kasubag Informasi dan Humas Kemenag Jambi, Wahyudi Wahab di Jambi, Rabu.
Dia menjelaskan, menurut data astronomi, Jumat (27/5) pukul 16.18 WIB itu akan terjadi peristiwa Rashdul Qiblah di mana posisi matahari akan tepat melintas di atas Kabah dengan kata lain nilai deklinasi (posisi) matahari sama dengan titik koordinat lintang Mekah, yakni sebesar 21 derajat 25 menit.
Oleh sebab itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus pada tanggal dan jam tersebut akan mengarah tepat ke Kabah. Peristiwa itu kata Wahyudi terjadi dua kali dalam satu tahun, selanjutnya akan terjadi lagi pada tanggal 15 Juli 2016 Pukul 16.27 WIB.
"Kami mengimbau kepada para pengurus masjid, langgar dan mushalla serta kaum muslimin yang ingin mengakuratkan arah kiblat agar dapat melakukan metode-metode yang sudah disiapkan," kata Wahyudi.
Langkah pertama kata Wahyudi yakni menentukan lokasi masjid, mushalla, langgar atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya. Sediakan tongkat lurus panjang 1 sampai 2 meter dan peralatan untuk memasangnya.
Kemudian siapkan tiga jam yang sudah diakuratkan waktunya secara tepat dengan radio/televisi/internet atau dengan mengklik jam.bmkg.go.id.
Langkah kedua kata Wahyudi cari lokasi di samping atau di halaman masjid yang masih mendapatkan penyinaran matahari pada jam-jam tersebut serta memiliki permukaan tanah yang datar.
Selanjutnya pasang tongkat secara tegak dengan bantuan pelurus berupa tali dan bandul, persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya Rashdul Qiblah agar tidak terburu-buru.
Langkah ketiga saat Rashdul Qiblah berlangsung amatilah bayangan matahari yang terjadi (toleransi kurang lebih 2 menit). Di Indonesia Peristiwa Rashdul Qiblah terjadi pada sore hari sehingga arah bayangan menuju ke timur. Sedangkan yang menuju ke arah barat agak serong ke utara merupakan arah kiblat yang tepat.
Langkah ke empat buat garis yang menghubungkan sisi pangkal dan ujung bayangan, untuk menghindari pergerakan bayangan saat matahari bergerak.
Ke lima gunakan tali dan mistar siku untuk mensejajarkan garis bayangan ini ke dalam masjid, langgar, mushalla atau rumah.
"Kita keluarkan imbauan ini supaya arah kiblatnya benar. Dan mudah-mudahan dengan menerapkan metode-metode itu kita dapat meluruskan arah kiblat masjid, langgar, mushalla atau rumah kita masing-masing untuk kesempurnaan shalat," kata Wahyudi.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016