Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Satuan Tugas Tinombala akhirnya mengungkap data fisik salah seorang jenazah yang ditemukan membusuk dan diduga salah satu teroris di lokasi perburuan kelompok teroris pimpinan Santoso, Rabu.
Pejabat Polda Sulawesi Tengah, AKBP Hari Suprapto, di Palu, Rabu, mengatakan, belum memberikan kepastian identitas korban, karena saat ini belum ada laporan warga sekitar atau pun mereka di sekitar Poso Pesisir yang mengaku kehilangan keluarga.
Jenazah yang ditemukan dalam kondisi membusuk, di pegunungan Uwe Mayea, dusun kelapa dalam Desa Pantangolemba, kecamatan Poso Pesisir Selatan, telah diidentifikasi tim Identifikasi Korban Bencana atau biasa dikenal sebagai Tim DVI Polda Sulawesi Tengah, Selasa malam kemarin (24/5).
Hasil identifikasi jenazah diketahui berjenis kelamin laki-laki setinggi 171 centimeter. Rambut panjang dan lurus, jenggot enam centimenter, tahi lalat di bawah mata sebelah kanan, berpakaian kaus oblong dengan lengan panjang warna biru, menggunakan sepatu boot berkaus kaki warna hitam dan satu parang masih terikat di pinggang.
Sebelumnya Polda Sulawesi Tengah mendapatkan informasipenemuan jenazah sekitar pukul 13.30 WITA, dan langsung menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Menurut Suprapto, jenazah pertama kali ditemukan oleh petani desa setempat, karena mencium aroma busuk.
"Saat ditemukan di TKP, ada indikasi dikubur, karena masih menggunakan sepatu. Sementara tanah yang digunakan untuk menutup tidak padat," ungkap Suprapto.
Jenazah sendiri diduga kuat merupakan bagian dari kelompok Santoso yang tewas dalam kontak tembak dengan Satgas operasi Tinombala pada Minggu (15/5) lalu.
Lokasi penemuan jenazah sendiri, tidak berada jauh dari lokasi kontak yang sebelumnya telah menewaskan dua orang yang dikejar polisi dari kelompok Santoso.
Pewarta: Fauzi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016