London (ANTARA News) - Lukisan mural besar yang menggambarkan Donald Trump mencium Boris Johnson dengan penuh gairah, Selasa (24/05), muncul di samping satu gedung di Inggris, sebulan sebelum referendum keanggotaannya di Uni Eropa.
Mural itu memperlihatkan bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu dan sang mantan wali kota London --yang keduanya berniat mengguncang fondasi politik negara mereka-- sedang berciuman. Johnson selama ini giat menentang penggabungan Inggris Raya ke dalam Uni Eropa.
Pada mural itu, Trump dilukiskan sedang merengkuh Johnson dengan ciuman penuh gairahnya.
Mural yang dipamerkan di Bristol tersebut dipesan We Are Europe, kelompok kampanye yang menginginkan Inggris untuk tetap di Uni Eropa dalam pemungutan suara pada 23 Juni.
Johnson adalah tokoh utama dalam kampanya bertema besar Leave yang disebut-sebut sebagai kemungkinan perdana menteri mendatang jika Perdana Menteri David Camerona, yang ingin tetap di Uni Eropa, kehilangan suara.
Sementara itu, Trump mengatakan, Inggris akan menjadi lebih baik jika berada di luar Uni Eropa.
“Orang-orang harus melihat lukisan ini dan berpikir: ‘Inikah masa depan yang saya inginkan?’” ujar Harriet Kingaby, salah satu pendiri We Are Europe.
Bristol dikenal sebagai rumah spiritual bagi seniman grafiti Bansky, meskipun mural Trump dan Johnson dibuat seniman Felix Braun dan Jack Dones.
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016