Jakarta (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Adam Air kembali membikin kesal penumpangnya, termasuk Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Saifullah Yusuf yang hendak terbang ke Jakarta dari Bandara Soepadio, Pontianak, Sabtu. Pasalnya, selain harus menunggu hampir tiga jam karena ada penundaan penerbangan, Saifullah yang telah mengisi sambutan pada Kongres III Masyarakat Adat Nusantara di kampus Universitas Tanjungpura juga disuguhi keruwetan kru pesawat itu di dalam mengatur penumpang. Ceritanya, akibat ada "masalah teknis" maka pesawat Adam Air dengan nomor penerbangan KI0667 yang semestinya berangkat ke Jakarta pukul 14.40 WIB tidak jadi terbang. Setelah hampir tiga jam menunggu, akhirnya para penumpang, termasuk Saifullah, Ustadz Jeffry Al Buchori, Franky Sahilatua, dan Opick "Tombo Ati" dipindah ke pesawat dengan nomor penerbangan KI0663 yang baru tiba dari Jakarta. Ternyata, jumlah penumpang melebihi kursi yang ada di pesawat jenis Boeing 737-300 tersebut, sehingga dua orang penumpang diturunkan. Tentu saja adegan itu menarik perhatian dan mengundang pertanyaan para penumpang, termasuk Saifullah. "Lho gimana sih kok bisa kelebihan penumpang," katanya. Ketika tanda tanya masih belum hilang dari benak penumpang, terlihat salah seorang pramugari menggelandang bocah laki-laki ke arah pintu keluar pesawat disusul seorang penumpang yang belakangan diketahui bernama Alex. Dengan mimik emosional, Alex merebut bocah berusia lima tahun yang ternyata anaknya itu dari tangan pramugari dan berteriak mengancam akan melaporkan perlakuan tidak menyenangkan yang diterimanya. Saat ditanya apa yang terjadi, Alex yang bepergian bersama istri dan dua anaknya itu menjelaskan, sebenarnya dia berniat membelikan anaknya tiket tersendiri karena sesuai aturan anak-anak seusia itu harus memiliki tiket sendiri. "Tapi oleh petugas Adam Air saya diminta hanya membayar 50 persen tiket untuk anak saya dengan syarat harus dipangku. Eh begitu di pesawat anak saya mau diturunin," katanya dengan nada kesal. Menyaksikan peristiwa itu, Saifullah yang duduk bersebelahan dengan Franky terlihat menggeleng-gelengkan kepala. "Benar-benar tidak jelas ini," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007