Menurut Xinhua, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni, turun 22,30 dolar AS atau 1,78 persen menjadi menetap di 1.229,20 dolar AS per ounce.
Setelah selama empat minggu mencatat kenaikan di tengah melemahnya pasar saham AS, logam mulia berada di bawah tekanan luas ketika indeks Dow Jones Industrial Average naik 208 poin, atau 1,19 persen pada pukul 17.30 GMT.
Para analis mencatat bahwa ketika pasar saham membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sebaliknya, ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Kurs dolar AS juga menekan harga emas, karena indeks dolar AS naik 0,37 persen menjadi 95,60 pada pukul 17.30 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekumpulan mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Sensus AS menunjukkan penjualan rumah baru meningkat pada tingkat tertinggi sejak Januari 2008, dengan penjualan rumah baru melonjak ke tingkat tahunan 619.000 selama April, dan data dua bulan sebelumnya direvisi naik menjadi penjualan bersih 39.000.
Analis mencatat bahwa angka tersebut jauh lebih baik dari perkiraan dan menempatkan tekanan pada logam mulia serta memberi dukungan terhadap pasar ekuitas AS.
Para pedagang sedang menunggu untuk laporan perdagangan internasional untuk barang-barang yang akan dirilis pada Rabu, laporan pesanan barang tahan lama dan klaim pengangguran mingguan pada Kamis, serta laporan produk domestik bruto AS pada Jumat.
Perak untuk pengiriman Juli turun 16,90 sen, atau 1,03 persen, menjadi ditutup pada 16,254 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 8,90 dolar AS, atau 0,88 persen, menjadi ditutup pada 1.004,20 dolar AS per ounce.
(A026)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016