Mamuju (ANTARA News) - Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mendesak kepolisian segera menyita minuman keras yang beredar ilegal di masyarakat.
"Jelang bulan suci Ramadhan 1438 Hijriah, kami harap aparat kepolisian dapat bertindak tegas menjaga kesucian bulan puasa dari segala bentuk kegiatan yang bertentangan dengan agama," kata ketua GP Ansor Kabupaten Mamuju, Sahrir di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan, aparat kepolisian Polres Mamuju mesti melakukan razia keseluruh penjual miras yang ada di masyarakat dan menyita minuman keras yang ilegal ketika dijumpai beredar dan dapat dikomsumsi di masyarakat dan mesti dimusnahkan.
"Tutup penjual miras selama bulan suci ramadhan, polisi jangan melakukan pembiaran, jangan ada penjual miras yang dibiarkan beroperasi menjual dagangannya, untuk menjaga kesucian bulan ramadhan dan masyarakat dapat beribadah memperbanyak amal," katanya.
Menurut dia, miras dapat memicu perbuatan kriminal dimasyarakat, jangan sampai tindakan kriminal terjadi dimasyarakat selama bulan suci ramadhan sehingga peredaran miras mesti dicegah aparat kepolisian.
"Jangan nodai bulan suci ramadhan dengan melakukan kegiatan mabuk-mabukan, karena itu juga dapat mengganggu ketentraman dan kedamaian umat Islam beribadah selama ramadhan ini, penjualan miras sembunyi-bunyi juga biasanya terjadi polisi harus bisa menindak dan tidak membolehkan itu," katanya.
Ia meminta pemerintah dan aparat keamanan memberikan sanksi tegas kepada penjual miras yang sudah dilarang namun tetap menjual miras, jangan ada pembiaran perdagangan miras yang dapat menodai bulan suci ramadhan ini.
Zahril mengatakan, kegiatan bulan suci ramadhan hendaknya digunakan masyarakat meningkatkan ketaqwaan dan memperbanyak amal ibadah bukan justru mengganggu ketentraman umat Islam yang melakukan ibadah sehingga perdagangan dan peredaran miras jangan dibiarkan terjadi selama bulan suci ini.
"Khususnya generasi muda, mari perbanyak ibadah, masa muda harus digunakan untuk kegiatan positif dengan memperbanyak ibadah, karena itu bekal diakhirat kelak, jangan justru mabuk yang menodai bulan suci ini," katanya.
Pewarta: M Faisal Hanapi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016