Banda Aceh (ANTARA News) - Hampir 100 persen nasabah Bank Aceh menyatakan setuju dan akan tetap setia apabila bank milik pemerintah daerah itu beralih dari konvensional ke syariah.
Direktur Syariah dan SDM pada Bank Aceh Haizir Sulaiman di Banda Aceh, Rabu menyatakan, hasil survey di 13 kabupaten dan kota di Aceh menunjukkan bahwa 97 persen masyarakat Aceh akan tetap menjadi nasabah Bank Aceh meskipun beralih ke bank syariah.
"Ini artinya masyarakat yang selama ini menjadi nasabah bank berplat merah ini akan tetap mempercayakan uangnya pada bank versi baru yang menggunakan prinsip keuangan syariah secara utuh," katanya.
Respon positif ini mengemuka dalam paparan Haizir Sulaiman pada acara Launching lembaga CENTRIEFP (Centre for Training & Research in Islamic Economics, Finance & Public Policy) dan seminar ekonomi dan keuangan syariah di UIN Ar Raniry, Banda Aceh, Senin (23/5).
Seminar yang mengusung tema "Ke Arah Mana Konversi Bank Aceh Syariah" membahas dan berdiskusi tentang kesiapan Bank Aceh yang akan melakukan koversi menjadi bank syariah secara resmi pada Agustus 2016.
Arah Bank Aceh Syariah berdasarkan pada corporate plan atau perencanaan korporasi yang telah dirumuskan diantaranya agar dapat menjadi solusi alternatif atas berbagai pandangan terhadap praktek ekonomi ribawi, terciptanya sistem keuangan syariah yang kuat dan handal baik pada skala nasional dan regional.
"Yang tak kalah penting adalah konversi Bank Aceh ini diharapkan dapat memperkuat fundamental perekonomian daerah dan masyarakat, serta dalam upaya untuk penerapan syariah Islam secara utuh dan menyeluruh di Aceh," papar Haizir Sulaiman.
Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Aceh, Ahmad Wijaya Putra menyatakan, sebagai lembaga regulator, OJK punya kepentingan untuk mengawal proses konversi Bank Aceh ini sesuai regulasi yang berlaku.
"Proses konversi ini diharapkan menjadi konversi yang istiqamah dan kaffah," katanya.
Pewarta: Anwar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016