Jakarta (ANTARA News) - Rowing Indonesia gagal menambah kuota Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil setelah tim yang dikirim ke kejuaraan pra kualifikasi di Luzern, Swiss akhir pekan lalu hanya berada diposisi tiga babak "repechage" nomor LM 4 (empat pedayung).
Berdasarkan data dari Satlak Prima di Jakarta, Selasa, pada babak kualifikasi terakhir ini, tim rowing Indonesia menurunkan Ferdansyah, Hadid Tanzil, Ihram dan Isandi. Pada kejuaraan tersebut, andalan Indonesia itu hanya berada diposisi tiga dengan catatan waktu enam menit 15,86 detik.
Posisi dua teratas dan berhak lolos ke final adalah tim Spanyol dan Jepang. Indonesia sebenarnya mempunyai peluang besar lolos, hanya saja pada babak penentuan belum beruntung.
Meski belum mampu menambah kuota bagi Indonesia, tim rowing tetap mendapat apresiasi dari Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI). Pencapaian Hadid Tanzil dan kawan-kawan dinilai cukup bagus.
"Saya pikir ini pencapaian yang sangat baik. Menembus semifinal itu sudah cukup bagus. Apalagi mereka harus bersaing dengan wakil negara-negara Eropa," kata Wakil Ketua Umum PB PODSI (demisioner) Budiman Setiawan.
Menurut dia, hasil yang diraih pada kejuaraan pra olimpiade diharapkan menjadi bekal untuk meraih hasil lebih baik lagi mengingat pencapaian ini merupakan program jangka panjang performa tingkat tinggi (HPP) yang telah dilakukan sejak lama.
"Kami dan Satlak Prima akan terus memberikan yang terbaik lewat program performa tinggi. Hasilnya memang sudah mulai kelihatan," katanya menambahkan.
Indonesia sebelumnya telah meloloskan dua atlet rowingnya ke kejuaraan olahraga paling bergengsi di dunia itu. Adalah La Memo dan dan Dewi Yuliawati yang turun dinomor single sculls putra (M1X) dan putri (W1X). Keduanya lolos setelah masuk ke final Kejuaraan Dayung Asia-Ocenia di Korea Selatan beberapa waktu lalu.
Pada Olimpiade Brasil, Indonesia dipastikan akan turun dicabang olahraga andalan seperti bulu tangkis dan angkat besi. Selain ini, panahan dan atletik. Kuota untuk tampil dikejuaraan empat tahunan ini sudah didapat. Bulu tangkis tetap menjadi andalan untuk merebut emas.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016