Beirut, Lebanon (ANTARA News) - Jumlah korban tewas akibat serangkaian serangan bom yang diklaim oleh ISIS di pusat rezim Presiden Suriah Bashir al-Assad bertambah menjadi 154 orang menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia pada Selasa.
Lebih dari 300 orang juga terluka dalam serangan-serangan Senin di kota-kota pesisir Mediterania, Jableh dan Tartus, dan sebagian korban dalam kondisi kritis menurut kata kelompok pemantau tersebut.
Kebanyakan korban tewas merupakan warga sipil, di antara mereka terdapat delapan anak.
Kedua kota, yang mayoritas penduduknya Alawite, sempalan Syiah yang juga dianut oleh Assad, relatif terlindung dari konflik Suriah selama lima tahun perang sipil.
ISIS mengklaim bertanggungjawab atas ledakan tersebut, mengatakan itu merupakan balasan serangan udara rezim dan sekutunya Rusia serta mengancam "serangan lebih dahsyat dan sengit."
Kementerian Luar Negeri Suriah menyalahkan "rezim kebencian dan ekstremisme" di Qatar, Arab Saudi dan Turki, pendukung aktif pemberontak yang berupaya melengserkan rezim Assad.
Lebih dari 270.000 orang terbunuh sejak konflik meletus pada 2011 dan jutaan orang harus meninggalkan rumah mereka.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016